Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Terkena Musibah, Tetanggamu adalah Pahlawan Terdekatmu

24 Januari 2021   17:00 Diperbarui: 24 Januari 2021   17:30 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa pohon sengon yang terlalu dekat dengan rumah warga ditebang agar tidak roboh menimpa (dokpri)

Tak lama kemudian, Ketua RW datang menengok. Setelah menelpon ke beberapa pihak, pak RW mengatakan pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Malang juga sudah dihubungi dan akan segera datang untuk meninjau lokasi bencana.

Sembari menunggu kedatangan BPBD, warga bergotong royong membersihkan bekas longsoran di halaman rumah. Setelah agak bersih, baru diketahui saluran air warga buntu tertutupi tanah longsor. Beton bis yang jadi saluran pembuangan air hancur berantakan.

Beberapa pohon sengon yang terlalu dekat dengan rumah warga ditebang agar tidak roboh menimpa (dokpri)
Beberapa pohon sengon yang terlalu dekat dengan rumah warga ditebang agar tidak roboh menimpa (dokpri)

Pihak BPBD akhirnya datang sesaat kemudian. Setelah berkoordinasi dengan Ketua RW dan pak RT, BPBD memberi bantuan material agar bisa digunakan secepatnya untuk menahan longsoran tanah. Bantuan yang diberikan BPBD berupa 20 bronjong kawat, satu pick up batu kali, semen 5 sak dan karung untuk wadah tanah yang bisa digunakan sebagai penahan.

Lantas, siapa yang akan membangun atau menanam bronjong kawat agar bisa menahan longsor susulan?

Pihak BPBD dengan meminta maaf menjelaskan mereka hanya bisa memberi bantuan material. Sementara untuk pengerjaannya bisa dilakukan warga sendiri.

Seiring beranjaknya hari, banyak orang berdatangan ke rumah pak Bandi. Satu regu SAR yang sedang mencari korban longsor dari Bunulrejo bertanya-tanya apakah ada korban jiwa juga di tempat kami. Setelah kami jelaskan korbannya hanya ayam dan burung perkutut peliharaan pak Bandi, regu SAR melanjutkan pencarian di sepanjang sungai Bango.

Dari pihak Kelurahan Polehan, pak Lurah, Babinsa serta petugas dari Polsek Blimbing juga ikut datang. Untuk mencegah warga yang hendak melihat lokasi bencana, polisi akhirnya memasang police line agar warga tidak masuk terlalu dalam serta menjaga agar tidak ada warga yang jatuh mengingat tanah di bawah masih rawan longsong.

Hari itu juga, warga bergotong royong membersihkan sisa longsoran yang menutupi saluran pembuangan air. Setelah melihat kontur tanah dan konstruksi saluran air sebelumnya, kami pun memutuskan untuk membangun ulang saluran air serta menanam bronjong kawat untuk mencegah longsor susulan.

Karena keterbatasan tenaga, pembersihan sisa longsoran baru selesai 2 hari kemudian. Lingkungan RT kami mayoritas orang tua pensiunan, sementara tenaga mudanya terbatas. Syukurlah, warga yang masih muda-muda ini sukarela membantu meski harus diselingi dengan pekerjaan mereka sehari-hari.

Warga kerja bakti membenahi saluran air yang terputus akibat longsor (dokpri)
Warga kerja bakti membenahi saluran air yang terputus akibat longsor (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun