Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

2 Tanda si Dia adalah Pasangan yang Tepat Bagimu

24 Januari 2021   08:01 Diperbarui: 24 Januari 2021   08:20 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua tanda ini muncul dalam diri setiap orang yang memiliki hubungan yang bahagia, mengasyikkan dan abadi bersama (ilustrasi diolah pribadi)

Ini definisi yang tidak jelas. Kecocokan dalam hal apa? Melengkapi dalam hal yang bagaimana?

Aku lebih cenderung menganggap pasangan yang tepat dan memiliki chemistry itu pasangan yang memiliki visi yang sama.

Ketika kami memutuskan akan menikah, aku dan istriku menemukan menemukan kenyataan bahwa kami memiliki visi yang sama. Dari cara kami ingin membesarkan anak-anak hingga gaya hidup yang kami perjuangkan dan apa yang ingin kami capai sebelum kami meninggal. Tentu, pada saat itu kami berdua tidak berada di dekat salah satu dari hal-hal itu. Tetapi, kenyataan bahwa kami memiliki visi yang sama membuat kami menemukan kenyamanan dalam gagasan bekerja sama untuk mencapai visi dan tujuan hidup kami berdua.

Terlepas dari seberapa mirip atau berbeda kamu dengan pasanganmu, atau seberapa cocok kalian berdua, penting bagimu untuk memiliki kesamaan visi yang sedang kamu upayakan. Di jalan panjang di depan cinta, petualangan, dan persahabatan, kamu ingin berjalan ke arah yang sama dengan pasanganmu, bukan bertolak belakang.

Saat kita jatuh cinta dengan seseorang, kita tidak hanya mencintai mereka apa adanya, tetapi juga seluruh potensi dirinya. Ketika kita dan pasangan dapat menyetujui jalan yang ingin kita ambil dalam hidup, itu sama artinya kita menciptakan ikatan pemahaman sejati dan saling mendukung.

Saling Menyetujui hal-hal yang besar

Banyak yang bilang pasangan yang tepat adalah orang yang memiliki kecocokan atau kesamaan dalam berbagai hal. Hobi yang sama, selera musik yang sama, bahkan sampai gaya berpakaian yang sama pul.

Menurutku, hal-hal seperti ini adalah urusan kecil. Tidak masalah bila kita dan pasangan saling berbeda  dalam hal-hal kecil seperti itu. Mungkin mulanya perbedaan ini membuat kita dan pasangan merasa tidak nyaman atau bahkan membuat frustasi.  Tetapi hubungan yang penuh kasih dapat melewati hampir semua masalah kecil itu.

Sebaliknya, bila kita dan pasangan berbeda pendapat dan pendirian dalam hal-hal besar yang prinsip dan menentukan hidup kita, perbedaan ini bisa menghancurkan hubungan kita dan pasangan. Hal-hal besar seperti apakah akan memiliki anak atau tidak, keyakinan pada suatu agama, tujuan hidup, dan sikap terhadap keluarga dapat menambah ketegangan yang luar biasa sekalipun kita merasa punya hubungan yang paling penuh kasih.

Kamu mungkin setuju untuk tidak memiliki anak demi pasanganmu. Kamu mungkin setuju untuk menghormati dan mendukung keyakinan atau agama pasanganmu yang berbeda. Kamu mungkin rela berkorban menghabiskan lebih sedikit waktu dengan orangtua karena pasanganmu tidak terlalu peduli dengan 'keluarga'. 

Kamu mungkin rela melakukan semua ini untuk membuat pasanganmu bahagia dan menerimanya atas nama cinta, pengorbanan, dan kompromi. Tapi jauh di lubuk hati, suatu saat kamu akan sulit untuk tidak membenci pasanganmu. Sulit untuk tidak membenci seseorang yang sudah kamu beri pengorbanan begitu besar ketika di antara kalian timbul perselisihan.

Kamu mungkin bisa mengatasi perasaan seperti itu selama beberapa tahun atau lebih lama. Tetapi, rasa frustasi dan kebencian itu akan menumpuk dan mengarah pada kesedihan. Rasa frustasi bahkan bisa meledak menjadi dendam. Kamu merasa sudah mengorbankan hidupmu demi pasanganmu, dan pada suatu saat ingin menuntut kompensasi atas pengorbananmu tersebut.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun