Selama masa liburan akhir tahun kemarin, sebagai orangtua saya sebisa mungkin mencoba mengistirahatkan anak-anak dari aktivitas menyentuh gawai. Ini agar anak-anak dapat menyegarkan mata mereka yang seolah semakin lama semakin layu seiring semakin lamanya mereka menatap layar smartphone.
Berbagai kegiatan mulai dari berkebun, bermain badminton bersama, atau hanya sekedar jalan-jalan dan bersepeda keliling komplek perumahan kami lakukan untuk menyegarkan suasana dari "kungkungan" belajar daring yang bagi anak-anak terasa sangat membosankan. Sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap gawai dan efek buruk paparan cahaya birunya.
Bagi anak-anak, tak ada bedanya masa liburan dengan kembali belajar. Keduanya sama-sama dilakukan di rumah saja. Justru, yang sibuk mempersiapkan diri untuk kembali belajar adalah para orangtua.
Selain harus meng-upgrade pengetahuan agar dapat membimbing anak-anak selama belajar dari rumah, orangtua juga harus waspada dengan kesehatan anak-anak. Baik kesehatan mental akibat stres dan bosan yang berkepanjangan, dan yang lebih penting lagi adalah kesehatan mata anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H