Mari kita awali tahun yang baru ini dengan membaca kutipan dari tokoh-tokoh terdahulu. Mengapa kita harus membaca dan memotivasi diri dari kutipan orang lain?
Selama manusia masih hidup, dia hanya mengumpulkan sedikit ucapan tentang bagaimana menjalani hidup. Kita menemukannya diukir di batu Candi Borobudur atau terukir sebagai grafiti di dinding kota Pompeii. Kita menemukannya dalam drama Shakespeare, buku Harry Potter, amsal yang dikumpulkan Erasmus, hingga tulisan singkat di bak truk pengangkut pasir.
Itu semua dikemas dalam bentuk epigram, yakni pernyataan singkat, menarik, mudah diingat, dan terkadang mengejutkan atau menyindir. Epigram bisa berupa pernyataan yang serius seperti yang dikatakan Rainer Maria Rilke, "Temukan alasan yang memerintahkanmu untuk menulis; lihat apakah akarnya telah menyebar sampai ke lubuk hatimu yang paling dalam; akui pada dirimu sendiri bahwa kamu harus mati jika kamu dilarang menulis."
Epigram juga bisa berupa kalimat-kalimat singkat yang nyelekit dan satir yang mampu menggigit telinga siapapun yang mendengarnya. Seperti ucapan Franois de La Rochefoucauld: "Kami hampir tidak menemukan orang yang berakal sehat kecuali mereka yang setuju dengan kami." Begitu pula dengan nasihat Voltaire: "Perselisihan yang panjang berarti kedua pihak salah."
Nah, berikut ini kusajikan 21 epigram atau kutipan yang dapat menyemangatimu sepanjang tahun 2021. Epigram indah yang membentang sepanjang peradaban manusia, dari ujung dunia ke ujung dunia lainnya.
Tapi siapapun generasi yang melakukannya, apakah itu ditulis oleh para penulis di Cina atau rakyat jelata di beberapa penjara bawah tanah Eropa atau hanya disahkan oleh seorang kakek yang baik hati, nasihat kecil tentang kehidupan ini telah mengajarkan pelajaran penting. Bagaimana menanggapi kesulitan. Bagaimana cara berpikir tentang uang. Cara merenungkan kefanaan kita. Bagaimana memiliki keberanian. Bagaimana beradaptasi dengan perubahan.
Masing-masing patut diingat, patut dipatri di otak kita saat berada di salah satu persimpangan jalan hidup. Patut disampaikan pada saat yang tepat dalam sebuah percakapan dengan teman atau kerabat. Pada dasarnya, masing-masing akan mengajarkan kita bagaimana menjadi orang yang lebih baik.
"Ruang saya bisa pulih. Waktu, tidak pernah. " - Napoleon Bonaparte
Singkat, tapi makna kutipan di atas sangat dalam. Setiap jengkal tanah dapat ditaklukkan, direbut dan bertukar tangan beberapa kali. Tapi peluang yang terlewatkan? Ini tidak akan pernah bisa diperoleh kembali.
Momen dalam waktu, dalam budaya? Mereka tidak pernah dapat dibuat kembali. Seseorang tidak pernah bisa kembali ke masa lalu untuk mempersiapkan apa yang seharusnya mereka persiapkan. Tidak ada yang bisa mendapatkan kembali detik-detik kritis yang terbuang karena ketakutan atau ego. Manfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya. Rangkul setiap peluang yang datang menghampiri kita.
"Setiap orang yang saya temui adalah tuan saya dalam beberapa hal, dan dalam hal itu saya belajar tentang darinya." - Ralph Waldo Emerson