Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Akan Kamu Katakan pada Tuhanmu Nanti?

16 Desember 2020   20:52 Diperbarui: 16 Desember 2020   21:09 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikisahkan, malaikat pencabut nyawa hendak menjemput jiwa seorang alim nan soleh. Karena ketaatan dan ibadahnya yang nyaris sempurna, orang alim ini diberi keistimewaan dapat melihat dan berbincang langsung dengan sang Maut.

Ketika Maut itu datang kepadanya, orang alim ini berkata,

"Kamu itu lho, datang tanpa ada pemberitahuan. Mbok iya, kalau kamu mau mencabut nyawaku, beri tanda-tanda biar aku bisa menyiapkan amal ibadahku dan bertobat meminta ampun atas segala dosa-dosaku."

"Lho, bukankah aku sudah memberi tanda-tanda dan peringatan?"

"Mana?" tanya orang alim itu ngeyel.

"Beberapa sanak saudaramu telah kujemput terlebih dahulu. Entah melalui sakit atau tidak. Memang, aku memanggil siapapun yang dikehendaki-Nya tanpa syarat. Kalau sudah jadwalnya dipanggil, ya aku datang menjemputnya.

Begitu pula dengan dirimu. Meski kedatanganku tiba-tiba, sesungguhnya jauh-jauh hari aku sudah memberi petunjuk agar kamu bisa menyiapkan bekal untuk menghadap-Nya. Rambutmu sudah memutih. Tubuhmu mulai ringkih. Jalanmu mulai terasa berat. Kurang apalagi?"

***

Setiap yang bernyawa pasti akan menghadapi kematian. Kapan waktunya, kita tidak akan pernah tahu. Namun, sebagaimana kisah di atas, Allah yang Maha Pemurah sudah terlalu sering memberi tanda-tanda pada kita.

Masalahnya adalah, sadarkah kita?

Sadarkah tanda-tanda itu ditujukan bagi kita untuk menyiapkan bekal menghadapi kematian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun