Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuan, Ijinkan Aku Mengingatkanmu Pada Kematian

8 Desember 2020   13:18 Diperbarui: 8 Desember 2020   13:26 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Tuan di tengah-tengah manusia sudah berakhir, selanjutnya Tuan akan membuka lembaran kisah baru yang abadi (foto: Kompas.com/Gary Lotulung)

Tuan,

Pada saat Tuan mati, janganlah bersedih.

Jangan pedulikan jasad Tuan yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurusnya.

Mereka akan melucuti pakaian beserta seluruh pangkat yang melekat, memandikan dan mengkafani lalu membawa Tuan ke tempat yang baru, pemakaman.

Tuan tak perlu khawatir,

Nanti akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazah Tuan. Mereka rela ijin dan meninggalkan pekerjaannya, sekedar ikut mengantarkan Tuan ke  tempat peristirahatan terakhir.

Sayangnya, Tuan tidak bisa membawa apapun.

Barang barang Tuan akan dikemas. Dari kunci-kunci, kitab, koper, pakaian, sepatu sampai kaos kaki dan celana dalam.

Mungkin keluarga Tuan akan menyedekahkan semuanya, mungkin pula akan membuangnya ke tong sampah. 

Tuan hanya akan dimintai pertanggungjawaban atas harta-harta tersebut. 

Yakinlah Tuan,

Dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dengan kepergianmu.

Roda ekonomi akan tetap berjalan, hirup pikuk politik akan tetap berlangsung.

Jabatan dan posisi pekerjaan Tuan akan diisi orang lain.

Harta Tuan menjadi harta halal bagi ahli waris.

Tuan,

Rekan dan sejawat Tuan akan berduka.

Mungkin beberapa jam, beberapa hari, lalu mereka akan kembali tertawa seperti sedia kala.

Di rumah Tuan, kesedihannya lebih mendalam.

Mungkin mereka masih menangis mengingat Tuan. Seminggu, sebulan, setahun. Selanjutnya mereka akan meletakkan Tuan dalam arsip kenangan.

Begitulah Tuan,

Kisah Tuan di tengah-tengah manusia berakhir. 

Selanjutnya, Tuan akan membuka lembaran kisah baru yang abadi.

Telah musnah kemuliaan, kekuasaan, harta, kesehatan, dan anak.

Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta.

Kini hidup yang sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah:

Apa persiapan Tuan untuk kembali pulang ke kampung halaman nan abadi?  

Tuan tak perlu menjawabnya sekarang.

Tuan hanya perlu menjelaskannya nanti,

"Pada Hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan (di dunia) (QS. An Nuur: 24)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun