Jika kamu kehilangan motivasi untuk menulis, dan memerlukan sedikit suntikan vitamin motivasi hari ini, ingatlah dan tanamkan dalam pikiranmu:Â
Penulis terbaik memulai karirnya dari tulisan yang buruk!
***
Pada 1983, George R.R. Martin merilis buku keempatnya, The Armageddon Rag. Buku itu gagal total secara komersial. Tidak ada yang mau membaca, apalagi membelinya. Dalam kata-kata penulis sendiri, "Itu pada dasarnya menghancurkan karier saya sebagai seorang novelis pada saat itu."
Sebelumnya, 3 buku yang sudah ditulisnya ditambah waktu 13 tahun yang dihabiskannya sebagai penulis profesional juga tidak membuahkan kesuksesan apapun. Namanya praktis tidak dikenal orang.
Sekalipun begitu, George R.R. Martin tidak putus asa. Dia bertekad untuk terus menulis demi mengasah keterampilan menulisnya. Hingga hampir satu dekade kemudian, tepatnya pada 1991, George R.R. Martin memutuskan untuk menulis fiksi lagi.
Kali ini, serial A Song of Ice and Fire yang ditulisnya meledak di pasaran. Buku pertama dalam seri ini, A Game of Thrones, juga telah diadaptasi menjadi serial televisi blockbuster di HBO. Nama George R.R. Martin kian menjulang manakala di musim pertamanya A Game of Thrones dinominasikan dalam 13 kategori di Emmy Award.
***
Seperti yang kukatakan di awal, penulis terbaik memulai karirnya dari tulisan yang buruk. Semua penulis memulai perjalanan karir mereka sebagai penulis pemula. Baik kamu seorang penyair, penulis, atau blogger, karirmu dimulai dari bawah.
Setiap penulis pemula menulis artikel mengerikan, membuat banyak kesalahan, dan tidak tahu apa yang harus mereka tuliskan. Prosa atau narasi yang kaku, opini yang tidak punya argumentasi kuat, plot fiksi yang berantakan hingga pilihan diksi dan frasa yang tidak masuk akal. Intinya, kita semua membuat kesalahan pemula.