Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Membentuk Karakter Anak dari Rasulullah SAW

20 November 2020   08:13 Diperbarui: 20 November 2020   08:21 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasul lantas menegurku, "Pakaian yang basah ini dapat dibersihkan oleh air. Tetapi apa yang dapat menghilangkan kekeruhan dalam jiwa sang anak akibat renggutanmu yang kasar?"

Renungkan Kembali Nilai Anak-anak Kita

Bagi banyak orang tua, nilai anak tidak bisa diukur dengan materi. Namun, sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW, kita seringkali tanpa sadar menanamkan kekeruhan dalam jiwa anak-anak kita. Akibat perlakuan kasar kita pada anak-anak, nilai anak kita pada hakikatnya tak lebih berharga dari benda mati yang kita sayangi.

Coba pikirkan dan ingat-ingat lagi, pernahkah kita memarahi anak hanya karena mereka menjatuhkan ponsel mahal yang baru kita beli?

Ketika anak kita ingin bermain ponsel, tanpa sadar kita membentaknya, "Gak boleh, nanti rusak ponsel yang baru Ayah beli!

Nah, benar kan? Nilai anak kita yang katanya tak bisa diukur dengan materi ternyata tak lebih mahal dari harga ponsel terbaru. Rasa khawatir kita pada ponsel yang rusak lebih tinggi daripada rasa khawatir rusaknya perasaan anak kita.

Masih mending ponsel terbaru itu punya nilai materi. Seringkali, kita malah merendahkan nilai anak dengan sesuatu yang tidak punya nilai materi.

Kita lebih mementingkan pesan di WhatsApp, umpan-umpan bergambar di Instagram, video-video lucu di TikTok, atau siaran langsung pertandingan bola!

"Apa sih dik? Gak tahu apa Mama lagi kirim WA!

Jadi, masih mau bilang anak kita tidak ternilai harganya? Masihkah kita menganggap harga anak kita jauh di atas benda-benda mati yang kita miliki? Adakah kita menempatkan harga diri anak lebih dari aktivitas media sosial kita?

Menghormati Anak untuk Menanamkan Nilai Kebaikan

Dalam hal pembentukan karakter anak, Rasulullah SAW tidak ingin rasa "rendah diri" atau "berdosa" menyentuh jiwa anak tersebut yang dapat dibawanya hingga dewasa. Itu sebabnya dalam hal-hal tertentu, Rasulullah tidak membedakan perlakuan pada anak dan orang dewasa. Seperti dalam mengucapkan salam.

Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah SAW bersabda, "Hormatilah anak-anak kalian dan perbaiki adab-adab mereka" (HR. Ibnu Majah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun