Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kompasianer Kolonial Minggir Dulu, Beri Panggung untuk Kompasianer Milenial

16 November 2020   14:29 Diperbarui: 16 November 2020   15:22 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prediksi Kompasianer Felix Tani bahwa akan terjadi "Milenial War of Kompasianival 2020" di ajang Kompasiana Awards 2020 ternyata berantakan. Melihat susunan nominasi, yang terjadi justru perang terbuka antara Kompasianer Kolonial dengan Kompasianer Milenial.

Banyak muka-muka baru yang menghiasi daftar nominasi ini. Menariknya, di setiap kategori terselip satu nomine yang tahun lalu pernah dinominasikan namun gagal meraih penghargaan

Supaya tidak lupa, berikut saya sajikan ulang daftar nominasi Kompasiana Awards 2020, sekaligus analisis dan prediksi siapa yang akan menjadi terbaik di ajang penghargaan bergengsi Kompasiana Awards 2020.

Best in Specific Interest

Sesuai nama kategorinya, penghargaan untuk Best in Specific Interest diberikan pada Kompasianer yang konsisten menulis topik tertentu, sesuai dengan minat atau ketertarikan masing-masing. Dengan kata lain, kategori ini khusus diberikan pada Kompasianer spesialis.

Dari 5 nomine, empat orang di antaranya termasuk pendatang baru. Mereka adalah mas Ozzy V. Alandika, mas Deddy Husein, mas Adica Wirawan dan pak Rudy Gunawan. Sementara mbak Dewi Puspasari seingat saya sudah cukup lama bergabung di Kompasiana.

Dari 5 nomine itu pula, 4 orang termasuk kelompok Kompasianer Milenial. Pak Rudy Gunawan, meski terbilang baru di Kompasiana, mohon maaf saya masukkan kelompok Kompasianer Kolonial.

Siapa yang akan menjadi Terbaik di kategori Best in Specific Interest?

Sulit, semuanya konsisten menulis artikel-artikel yang menarik sesuai minatnya masing-masing. Mas Adica sering mengajari kita masalah investasi dan finansial. Pak Rudy dengan artikel numerologinya yang suka bikin tertawa sendiri.

Mas Deddy kerap menyajikan berita-berita seputar olahraga, terutama sepakbola dan Moto GP, mengingatkan saya pada Kompasianer Yayat.

Mas Ozzy, yang di grup KPB dijuluki Nadiem Muda sering menulis masalah pendidikan sesuai pengalaman pribadinya sebagai guru SD. Sementara mbak Dewi menghibur kita dengan artikel-artikel musik, film dan pop culture.

Prediksi saya, penghargaan kategori Best in Specific Interest akan jatuh ke tangan mas Ozzy V. Alandika. Alasannya sepele: mas Ozzy punya banyak penggemar di Kompasiana.

Lihat saja, setiap artikelnya hampir selalu jadi Headline dan meraih nilai tertinggi. Minimal 50 Kompasianer selalu setia memberi rating artikelnya.

Best in Citizen Journalism

Penghargaan untuk pewarta masyarakat alias Best in Citizen Journalism diberikan pada Kompasianer yang konsisten menulis kabar berita atau informasi yang terjadi di masyarakat sekitar.

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, hanya ada satu nomine yang pernah dinominasikan tahun sebelumnya: mas Kartika Eka H, Kompasianer yang sering menulis artikel seputar masalah sosial budaya masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya.

Terus terang, saya kurang mengikuti tulisan 3 nomine berikut: mas Fauji Yamin, bang Guido Reba dan Pak Teopilus Tarigan. Sementara dengan mbak Hennie yang konsisten menulis kabar berita dari Jerman, saya cukup sering bertukar rating artikel.

Mengingat 3 nomine lainnya kurang saya kenal, mohon maaf kali ini prediksi saya penghargaan kategori Citizen Journalism akan jatuh ke tangan mbak Hennie Triana. Alasannya sama seperti alasan untuk mas Ozzy: banyak penggemar.

Best in Opinion

Katanya, ini kategori yang prestisius. Tidak sembarang Kompasianer bisa masuk nominasi di kategori ini. Penulis Opini Terbaik, keren kan?

Itu sebabnya kategori ini hampir selalu diisi Kompasianer senior, yang sudah sangat kenyang makan asam garam dunia kepenulisan. Artikel-artikel mereka selalu serius. Struktur tulisannya jelas. Mengutip slogan sebuah media, tulisan mereka "enak dibaca dan perlu".

Di kategori ini tidak ada Kompasianer Milenial. Kelima nomine semuanya masuk kelompok Kompasianer Kolonial. Pak Felix Tani dengan opini tentang sosial budaya; Pak Bobby yang menggunakan nama pena Ruang Berbagi dengan opini khas seputar peristiwa teraktual; pak Jose Hasibuan yang hampir sama dengan mas Ozzy, sering menulis masalah pendidikan; dan terakhir ada Kompasianer senior mas Agung Webe.

Kelas berat. Sulit untuk memilih yang terbaik di antara terbaik. Meski begitu, saya memprediksi penghargaan Best in Opinion akan diraih pak Jose Hasibuan.

Alasannya?

Konsistensi. Sepengamatan saya, pak Jose Hasibuan lebih konsisten menulis opini dibanding keempat nomine lainnya.

Best in Fiction

Siapa penulis fiksi terbaik tahun ini?

Bagi yang suka nongkrong di kanal Fiksiana, tentu sudah akrab dengan 5 Kompasianer yang mengisi daftar nominasi Best in Fiction. Konsistensi mereka luar biasa. Karya fiksi mereka juga sering terpilih menjadi Headline di Kompasiana.

Di kategori ini, satu Kompasianer Kolonial dikeroyok empat Kompasianer Milenial. Kasihan pak Katedrarajawen, terpaksa harus mengerahkan segenap ilmu dan pengalamannya bertahun-tahun di Kompasiana untuk memenangkan persaingan melawan para darah muda: Bang Zaldy Chan, mas Syahrul Chelski dan pustakawan Santoso Mahargono. Satu Kompasianer lagi nyaris luput saya sebut. Mohon maaf mas Abdul, karena jujur saya kurang mengenal Anda.

Lalu, ke tangan siapa penghargaan Best in Fiction akan diserahkan?

Firasat saya mengatakan bang Zaldy Chan yang akan naik panggung virtual. Kata-kata dalam setiap cerpennya mengalir lancar. Perbendaharaan diksinya luar biasa, mungkin bisa disejajarkan dengan sang Ratu Diksi mbak Lilik Fatimah Azzahra.

***

Boleh dibilang, tahun ini tahunnya milenial. Panggung virtual Kompasiana Awards 2020 nanti akan dikuasai Kompasianer Milenial.

Kompasianer Kolonial tak perlu kecewa. Kepuasan menulis tidak diukur dari penghargaan semata. Melainkan bagaimana tulisan itu bisa memberi pengaruh dan manfaat kepada para pembaca.

Siapapun yang akan memenangkan penghargaan Kompasiana Awards di masing-masing kategori, kalian memang layak mendapatkannya. Teruslah berkarya. Jangan berhenti menulis meski puncak gunung sudah terlewati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun