"Master Ip, ini aku Xiaolong," kata Xiaolong pada Ip Man di kediamannya. "Waktu kecil aku ingin belajar bela diri padamu. Tapi guru bilang tunggu aku dewasa dulu. Sekarang aku sudah pantas menjadi muridmu."
"Mengapa aku harus menerimamu?" tanya Ip Man.
"Karena aku akan menjadi muridmu yang terbaik," tegas Xiaolong dengan penuh keyakinan.
"Mengapa kamu begitu yakin?"
"Karena aku sangat cepat," jawab Xialong sambil memperagakan kuda-kudanya.
"Seberapa cepat?" tanya Ip Man. Dibukanya bungkus rokok di meja, kemudian diambilnya satu batang.
Ketika hendak menyulut batang rokok, tiba-tiba Xiaolong menendang ke arah wajah Ip Man. Tendangan Xiaolong ternyata kalah cepat dengan gerakan Ip Man yang berhasil menghindar.
Tak percaya, Xiaolong menendang lagi. Dengan santai menolehkan wajah ke kiri, Ip Man tetap berhasil menghindari tendangan kilat Xiaolong.
"Kurang cepat, Nak," kata Ip Man.
Kemudian, dilemparkannya batang rokok yang masih menyala ke arah Xiaolong. Dengan sigap Xiaolong berhasil menendang batang rokok itu hingga patah.