Film yang dibintangi Gus Muwafiq ini ditayangkan perdana di kanal YouTube Nu Channel pada 22 Oktober lalu dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional. Alih-alih diapresiasi, film My Flag justru menuai kontroversi dan dihujat sana-sini.
Film berdurasi 7 menit 29 detik ini menitikberatkan cerita tentang bendera merah putih sebagai lambang persatuan. Sayangnya, dalam penggambarannya malah terkesan sangat mendiskreditkan kelompok tertentu.
Salah satu adegan yang menuai kecaman adalah ketika terjadi adegan baku hantam di menit 3:01, ketika sekelompok orang bersarung dan berjilbab dengan membawa bendera merah putih bertemu dengan kelompok perempuan bercadar dan laki-laki bercelana cingkrang yang membawa bendera putih dan hitam. Salah seorang perempuan dari kelompok berbendera merah putih kemudian berkata,
"Sejauh mana imanmu, sejauh itu cintamu pada Negerimu",
Lalu tanpa ada yang memberi komando langsung saja bag big bug, kedua kelompok pun berkelahi. Seorang perempuan dari kelompok berbendera merah putih akhirnya berhasil mengalahkan dua orang lawannya dan  melepas secara paksa cadar yang dikenakan.
Singkat kata, film ini dengan jelas menampilkan simbol yang terstigmatisasi: Â orang yang bersarung dan berjilbab sebagai kelompok yang mencintai bendera. Sementara pihak yang bercadar dan bercelana cingkrang dianggap kelompok radikal.
Sejak ditayangkan, hingga kini film My Flag terus menuai komentar negatif. Dan yang mengejutkan, komentar negatif itu datang dari kalangan NU sendiri.
Salah satunya datang dari Prof. Ahmad Zahro, Mutasyar Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926.
"Saya terkejut sekali melihat filmnya itu. Andaikata dianggap ada manfaatnya, mudharatnya jauh lebih besar," kata Ahmad Zahro dalam kanal Hersubeno Arief di YouTube.
Ahmad Zahro menyebutkan, film My Flag membawa narasi yang memicu gesekan antar golongan.