Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Dakwah Muhammad Ali dan Khabib Nurmagomedov di Tengah Fenomena Islamofobia

27 Oktober 2020   10:41 Diperbarui: 27 Oktober 2020   10:57 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khabib Nurmagomedov dan Muhammad Ali punya jalan dakwah sendiri di tengah fenomena Islamofobia (kolase foto: thesportrush.com)

"Dakwah" Khabib seolah menjadi setetes embun penyejuk di tengah fenomena Islamofobia yang menjalar di beberapa negara Eropa. Di mulai dari aksi pembakaran kitab suci Al Quran di Denmark, hingga ucapan rasis presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengatakan Islam agama krisis dan pembiarannya terhadap penerbitan karikatur Nabi Muhammad di majalah Charlie Hebdo.

Membandingkan Muhammad Ali dengan Khabib Nurmagomedov

Khabib Nurmagomedov mungkin tidak selegendaris Muhammad Ali. Tapi, apa yang sudah ia tunjukkan selama karir profesionalnya di ring octagon UFC sudah meninggalkan warisan yang berharga bagi generasi muda Islam. Sebagaimana Muhammad Ali, Khabib Nurmagomedov juga menjelma jadi idola kaum muslim di berbagai belahan dunia.

Khabib sendiri saat dimintai pendapatnya tentang perbandingan dirinya dengan Muhammad Ali mengatakan "sangat tidak tepat", sekalipun ia merasa tersanjung dibandingkan dengan legenda tinju dunia tersebut.

Menurut Khabib, Muhammad Ali adalah kelas dalam dirinya sendiri, yang masih dikagumi (sampai sekarang) dan merupakan sosok ikonik.

"Saya pikir membandingkan Ali dan saya mungkin salah. Hanya jika kita berbicara tentang fakta bahwa kita berdua adalah juara dan sama-sama Muslim. Tapi semua hal yang dia lakukan di luar ring, dengan ini saya memang tidak bisa dibandingkan. Pada saat dia menjadi juara, dia... ras lain, dan pada saat itu di Amerika, orang kulit hitam diperlakukan dengan buruk, dan menurut ceritanya, dia bahkan tidak dilayani di restoran. Dia membuang medali emas. Dia sangat mengubah sikap terhadap rasnya. Jadi, kami tidak bisa dibandingkan.

Untuk dapat membandingkan saya dengannya, saya harus kembali ke tahun-tahun itu dan menjadi orang kulit hitam, dan menjadi juara. Setelah itu kita akan melihat bagaimana saya akan bersikap dalam situasi seperti itu, Dalam hal ini, kita bisa dibandingkan.

Aku suka orang membandingkan kita, tapi menurutku itu tidak pantas. " - Khabib Nurmagomedov dalam "Jangan Bandingkan Saya Dengan Muhammad Ali", YouTube/True Gym MMA -

Ya, itulah Khabib Nurmagomedov yang selalu rendah hati. Sungguhpun namanya layak disejajarkan dengan Muhammad Ali, tapi Khabib merasa belum pantas menyamai prestasi dan ghirah Islam dalam diri sang petinju legendaris.

"Mereka hanya tidak mengerti, Kekuatan tidak ada di otot. Allah Maha Besar!" - Khabib Nurmagomedov -

"Allah Maha Besar. Aku hanya petinju terbesar. - Muhammad Ali -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun