Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Khabib Nurmagomedov dan Jalan Pintas Menuju Surga

26 Oktober 2020   09:21 Diperbarui: 26 Oktober 2020   16:59 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khabib Nurmagomedov memutuskan pensiun dari UFC setelah ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov meninggal dunia (foto: independent.co.uk)

"Dekatlah dengan orang tuamu. Karena suatu hari akan terjadi sesuatu. Kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada mereka besok."

Nasihat itu disampaikan Khabib Nurmagomedov usai mengalahkan Justin Gaetjhe dalam pertandingan UFC 254 di Abu Dhabi, 24 Oktober 2020.

Pertandingan Terakhir Khabib untuk Memenuhi Janji pada Sang Ibu

Siapa pun yang menyaksikan pertandingan Khabib vs Gaetjhe akan terharu menyaksikan Khabib bersujud dan menangis tersedu-sedu setelah Gaetjhe menyerah. 

Pertandingan tersebut sekaligus menjadi laga pamungkas bagi Khabib. Setelah memenangkan 29 pertarungan tanpa pernah kalah, Khabib Nurmagomedov memutuskan pensiun dari UFC.

Keputusan pensiun Khabib didasari janjinya pada sang ibunda usai ayahanda Khabib, Abdulmanap Nurmagomedov meninggal dunia di usia 57 tahun pada 3 Juli lalu akibat komplikasi Covid-19. Abdulmanap merupakan tokoh mixed martial art (MMA) terkenal di Rusia dan pengaruhnya melampaui kesuksesan putranya sendiri. Sepanjang hidupnya, Khabib dilatih oleh ayahnya sendiri sejak ia berusia 7 tahun.

Seorang pria Muslim yang taat pada agama dan keluarganya, Khabib mengatakan bahwa ibunya tidak ingin dia bertanding tanpa ayahnya. Saat menerima kontrak pertandingan melawan Justin Gaetjhe, Khabib pun berjanji pada ibunya bahwa ini akan menjadi pertarungan terakhirnya.

"Ini pertarungan terakhir saya," kata Khabib. "Tidak mungkin aku datang ke sini tanpa ayahku."

Kedekatan Khabib dengan ayahnya, dan pengaruh kedua orang asal Dagestan ini di panggung octagon UFC memang sangat terasa. Bahkan, untuk memberi penghormatan pada Abdulmanan, UFC melalui channel BT Sport merilis video promosi khusus sebelum pertandingan Khabib vs Gaetjhe digelar.

Ikatan Emosional Khabib dan Ayahnya

Dalam video animasi berjudul "Khabib and his father, Abdulmanap: An animated short story | Father's Plan", diceritakan bagaimana perjalanan karir Khabib sampai ke puncak karir profesionalnya sebagai petarung UFC. 

Dimulai dari bertanding gulat melawan beruang saat ia berusia 7 tahun hingga debut pertamanya di ajang MMA. Ketika Khabib menerima tawaran masuk UFC, Abdulmanap tidak dapat mendampingi putranya karena visanya ditolak. Ayah Khabib hanya bisa menyaksikan pertandingan putra kesayangannya itu lewat tayangan televisi.

Abdulmanap baru bisa menyaksikan langsung pertandingan Khabib saat duel UFC 242 digelar di Abu Dhabi. Dalam pertarungan tersebut, Khabib berhasil mengalahkan Dustin Poirier, sekaligus menorehkan catatan 28 kemenangan tanpa pernah kalah.

Setelah pertandingan tersebut, Abdulmanap meninggal dunia. Dalam video promosi itu, digambarkan bagaimana kesedihan Khabib yang ditinggal ayahanda tercinta.

Saya tak akan mengulang ulasan pertandingan terakhir Khabib Nurmagomedov, karena seluruh dunia, baik itu penggemar UFC atau tidak sudah mengetahuinya. Lewat tulisan ini, saya hanya ingin mengulang kembali perkataan Khabib seperti yang saya tuliskan di atas: "Dekatlah dengan orangtuamu".

Berada di puncak karier, dengan popularitas yang mendunia tidak membuat Khabib gelap mata. Sebaliknya, Khabib tetap Khabib yang dikenal rendah hati dan sayang keluarga.

"Dalam hidup, saya tidak ingin terlalu berlebih-lebihan. Bahkan walaupun Anda seorang miliuner, suatu saat akan tak bernapas. Karena itu, saya ingin melakukan apa yang diperlukan saat saya mati. Saya sangat percaya dengan adanya kehidupan setelah mati," kata Khabib dikutip dari akun Youtube Best of MMA.

Khabib menuturkan, ayahnya memberi teladan dengan selalu berusaha melakukan hal-hal baik untuk orang lain, entah di negara, keluarga atau teman.

"Dan (ayah) selalu bilang kalau itu semua akan membantu saya di kehidupan yang kekal,".

Khabib Nurmagomedov Tahu Jalan Pintas Menuju Surga

Sebagai muslim, Khabib tengah mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat dan meniti jalan menuju pintu surga. Seperti halnya Khabib, kaum Muslimin yang lain juga ingin mempersiapkan bekal dan berupaya menempuh jalan surga, tentunya dengan beragam langkah. Melalui zakat, sedekah, salat, naik haji, amalan sosial kemanusiaan, atau langkah-langkah menuju surga lainnya.

Namun, di saat banyak umat Islam sibuk mengejar surga lewat jalan yang panjang dan berliku, Khabib ternyata tahu jalan pintas menuju surga. Di saat banyak muslim mengejar surga di luar rumah, Khabib menitinya lewat pintu terdekat yang ada di dalam rumahnya sendiri.

Betul, sejatinya ayah dan ibu kita adalah surga sejati. Mereka surga terdekat kita. Di tangan mereka terdapat kunci surga. Pada cinta mereka potensi kenikmatan surga diraih.

Sahabat Abu Umamah r.a meriwayatkan, pernah ada seorang laki-laki bertanya, 

"Wahai Rasulullah, apakah hak kedua orangtua bagi anak-anaknya?"

Rasulullah menjawab,

"Keduanya adalah surga dan nerakamu." (HR. Ibnu Majah). 

Dalam hadits lain disebutkan,

"Orangtuamu adalah jembatan menuju surga atau neraka." (HR. ath-Thabrani).

Allah memerintahkan kita untuk memuliakan orangtua. Dalam Al Quran, dua kali Allah menyandingkan perintah-Nya dengan keberadaan orangtua.

Pertama, perintah ibadah kepada-Nya disandingkan dengan perintah berbuat baik kepada kedua orangtua,

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua" (Q.S. An Nisa: 36). 

Kedua, perintah bersyukur kepada Allah disandingkan dengan perintah berterima kasih kepada orangtua.

 "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, karena hanya kepada-Ku-lah kamu kembali"(Q.S. Luqman : 14).

Dari nasihat Khabib Nurmagomedov ini, kita tahu bagaimana cara termudah dan terdekat menuju pintu surga Allah. Silahkan kita beramal soleh sebanyak-banyaknya, dengan berbagai cara dan lewat berbagai jalan menuju surga.

Tapi jangan sampai pintu surga yang terdekat, yang berada di rumah kita lewatkan begitu saja. Orangtua kita adalah jalan pintas yang akan membawa melalui jembatan ke arah surga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun