Baru sebulan si Tina melahirkan, keempat anaknya sudah diminta orang lain.
"Om, aku minta yang abu-abu ini ya. Lucu, mukanya kayak anjing Husky," kata Via, keponakanku.
Siapa sih yang gak tertarik dengan kelucuan anak kucing? Sudah rupanya imut, tingkah lakunya menggemaskan pula. Memang, salah satu kegembiraan terbesar memiliki anak kucing di rumah adalah kita bisa tenggelam dalam energi dan vitalitas masa mudanya. Kelucuan luar biasa anak kucing tidak mungkin ditolak, terutama bagi para pecinta kucing!
Lucu, imut dan menggemaskan. Itu alasan utama banyak orang suka mengadopsi anak kucing daripada kucing dewasa. Mereka menganggap dengan mengadopsinya sejak kecil, kucing tersebut akan mudah beradaptasi di lingkungannya yang baru.
Anggapan yang salah. Justru kucing dewasa lebih terbiasa dengan perubahan di lingkungan mereka. Biaya perawatannya juga lebih sedikit dibandingkan merawat anak kucing. Sementara kalau kita memelihara anak kucing, membutuhkan lebih banyak perhatian, komitmen waktu dan kesabaran, di luar biaya ekstra yang harus kita keluarkan. Anak kucing butuh makanan khusus, dan harganya pun cenderung lebih mahal dari harga makanan kucing dewasa.
Alasan Mengapa Lebih Baik Mengadopsi Kucing Dewasa
Selain faktor biaya perawatan, ada 3 alasan lagi mengapa kamu lebih baik mengadopsi kucing dewasa daripada anak kucing.
1. Kamu Bisa Mengetahui Kepribadian Kucing
Kucing punya kepribadian?
Iya. Sama seperti manusia. Ada kucing yang malas, ada kucing yang gak bisa diam. Ada kucing yang suka kebersihan, ada kucing yang tidak terlalu peduli dengan penampilannya.Â
Kepribadian kucing ini baru akan terlihat di ulang tahun pertamanya. Dan jika kamu mencari kucing muda, itu adalah usia terbaik untuk mengadopsinya.