Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Campur Tangan Jenderal Nasution di Balik Jatuhnya Kekuasaan Soekarno (Bagian 2)

30 September 2020   06:19 Diperbarui: 30 September 2020   21:08 6513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diorama penjemputan paksa Jenderal A.H. Nasution di rumahnya (Museum Sasmitaloka/beritajakarta.id) 

"Karena, hanya tinggal Angkatan Darat yang menjadi ganjalan PKI mewujudkan cita-citanya. Hampir seluruh kekuatan bangsa sudah ditaklukkan PKI.

Partai Masyumi dan PSI berhasil dibubarkan. Para ulama dan tokoh politik yang berseberangan sudah dipenjarakan. Koran dan media propaganda sudah dikuasai. Buruh Tani dan Nelayan melalui Barisan Tani Indonesia (BTI) sudah dalam genggamannya. Aktivis kebudayaan sudah didominasi Lekra. Kaum wanita tidak ada yang berani melawan Gerwani. Lewat CGMI mahasiswa diprovokasi dan diintimidasi. Dengan kekuasaannya itu PKI sampai berani mengusulkan pembentukan Angkatan Kelima dari unsur buruh tani yang dipersenjatai, yang akan menjadi kekuatan sayap militer mereka.  

Jadi, tinggal selangkah lagi gerak mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara Komunis, bagian dari komunis global. Dan seperti yang kita ketahui, PKI adalah partai komunis terbesar ketiga di dunia saat itu, setelah Uni Soviet dan Cina.

Tapi, syukurlah Tuhan melindungi bangsa Indonesia. Di titik akhir, Tuhan selamatkan Nasution dari penculikan dan pembantaian mereka, lalu Nasution memukul balik dan menghancurkan PKI dan Komunisme di Indonesia."

Bersambung ke bagian 3

***

Campur Tangan Jenderal Nasution di Balik Jatuhnya Soekarno (Bagian 1)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun