Mengusir Kucing Liar dengan Menaruh Botol Berisi Air di Halaman, Memang Bisa?

"Botol-botol ini buat apa sih?" tanyaku saat melihat istri sedang mengisi botol-botol plastik bekas minuman dengan air dari keran.  Botol-botol itu diisi air hingga dua pertiganya, lalu ditutup rapat dan diletakkan di depan pagar halaman rumah.

"Buat ngusir kucing liar," jawab istriku kemudian.

"Memang bisa?"

"Kata Mbak Dewi bisa. Buktinya rumahnya jarang kemasukan kucing liar," jawab istriku.

Ya, memang sempat kulihat di pagar rumah Mbak Dewi banyak botol-botol plastik yang ditata rapat seperti benteng kerajaan. Kukira itu sisa permainan anak perempuannya yang masih kecil. 

Baca juga : Kucing Liar & Kehidupan di Sebuah Gang Sempit

Beberapa tetanggaku juga melakukan hal yang serupa. Jadinya kalau dilihat dari jauh saat matahari bersinar terik, gang tempat tinggalku jadi berkilau akibat pantulan sinar matahari dari botol-botol yang berjajar di sepanjang halaman rumah warga.

Ada juga yang menaruh botol-botol berisi air di depan pot tanaman hias agar kucing liar tidak membuang kotoran (dokpri)

Gang rumahku sendiri dikenal sebagai "Gang Kucing", saking banyaknya kucing liar yang berkeliaran. Entah mengapa, beberapa minggu belakangan ini ada saja kucing liar baru yang datang.

Meski menyukai kucing dan sering memberi makan kucing-kucing liar, aku kadang kerepotan juga. Selain harus menghadapi bisik-bisik tidak menyenangkan dari tetangga, kucing-kucing liar itu sering meninggalkan "ranjau" di jalan depan rumah.

Demi kebaikan bersama dan untuk mengurangi populasinya, beberapa kucing liar yang sudah agak jinak kutangkap lalu kupindahkan ke pasar. Satu bulan yang lalu, sudah 3 kucing liar yang kutangkap dan kupindahkan ke tempat-tempat lainnya.

"Terus bagaimana penjelasannya, kalau dengan menaruh botol plastik berisi air ini kucing liar gak bakal masuk ke rumah?" tanyaku lagi.

"Penjelasan bagaimana?"

Baca juga : Dunia Kucing Liar di Jepang

"Ya setidaknya ada penjelasan ilmiah, mengapa botol-botol berisi air ini bisa menangkal kucing liar agar tidak masuk ke rumah."

"Sebuah cara yang berhasil tidak harus selalu ada penjelasan ilmiahnya," kata istriku beretorika.

"Lho, ya mestinya ada dong. Dengan begitu kita tidak terjebak mitos atau takhayul."

"Kalau memang takhayul tapi berhasil memangnya kenapa? Ah sudahlah. Nanti Mas amati saja sendiri mengapa cara ini kata orang-orang berhasil mengusir kucing liar," kata istriku menyudahi percakapan kami.

Yah, demi menuntaskan rasa penasaran akan khasiat botol plastik berisi air ini, beberapa hari kemudian aku mengamati dengan teliti, memperhatikan dengan seksama perilaku kucing-kucing liar yang kerap bersliweran di depan rumah.

Akhirnya pada suatu malam, aku menemukan jawabannya.

Penjelasan Ilmiah Mengapa Botol Berisi Air Bisa Mengusir Kucing Liar

Seekor kucing liar jantan, yang selama ini belum pernah kulihat lewat di depan rumahku, mengendap-endap hendak masuk. Mungkin ia hendak mencari sisa-sisa makanan yang biasa kusediakan untuk kucing-kucing peliharaan di rumah.

Ketika hendak masuk lewat celah pagar, kaki belakangnya menyenggol botol plastik berisi air yang sebelumnya sudah ditaruh istriku.

"Dung dung dung creshhh," botol itu jatuh menimbulkan suara agak berisik disertai bunyi gemericik air di dalamnya (maaf, aku tidak bisa menggambarkan dengan baik bunyi botol berisi air yang jatuh, tapi setidaknya mirip seperti itu lah).

Baca juga : Sayang Kucing Liar? Yuk Street Feeding!

Kaget mendengar bunyi tersebut, kucing jantan itu langsung berbalik. Naas, karena tergesa-gesa ia menjatuhkan botol-botol lainnya. Akhirnya, kucing jantan tak dikenal itu pun lari terbirit-birit, tidak jadi masuk ke rumahku.

Nah, inilah penjelasan ilmiah mengapa botol-botol berisi air yang ditata di depan rumah dianggap bisa mengusir kucing liar. Bukan mitos atau takhayul semata, kucing-kucing liar akan kaget mendengar bunyi botol yang jatuh, apalagi disertai bunyi gemericik air.

Tapi, tidak selamanya cara ini berhasil terus. Kucing juga pintar loh. Pertama kalinya mungkin mereka kaget dan tidak jadi masuk rumah.

Pada percobaan kedua, kucing liar ragu-ragu untuk masuk ke halaman rumah. Ketiga kalinya, mereka sudah mengerti polanya. Kucing-kucing itu masuk lewat celah-celah botol yang agak longgar, atau mencari jalan lain yang tidak dipagari botol-botol berisi air.