Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Pseudo Literasi" dan Pudarnya Idealisme Kompasiana

13 September 2020   09:14 Diperbarui: 13 September 2020   09:25 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagai social blogging atau platform blog bersama, Kompasiana adalah entitas bisnis (ilustrasi: unsplash.com/Brett Jordan)

Ok, sekarang mari kita kupas satu per satu. Kita mulai dari pengertian pseudo-literasi. Dalam bahasa Inggris, istilah ini ditulis "pseudoliterary" yang berasal dari 2 kata 'pseudo' dan 'literary'. Menurut berbagai kamus online bahasa Inggris, istilah ini berarti:

Literasi yang tidak sebenarnya; memiliki pretensi terhadap literasi

Sederhananya, pseudo literasi adalah berpura-pura me-literasi atau kurang memiliki keinginan untuk literasi.

Idealisme Beyond Blogging Kompasiana

Istilah ini lalu disandingkan bang Marahalim Siagian dengan "idealisme" jargon Beyond Blogging milik Kompasiana, yang (semestinya) meliterasi publik. Kemudian, jika dipertemukan dengan komentar mas Khrisna Pabichara, dua kompasianer ini punya kegundahan yang sama: upaya mencerdaskan kehidupan bangsa (yang seharusnya dilakukan Kompasiana).

Benarkah seperti itu? Apakah "idealisme" Kompasiana mulai memudar?

Keprihatinan bang Marahalim Siagian dan mas Khrisna Pabichara cukup beralasan, tapi tidak tepat apabila menimpakan tanggung jawab "mencerdaskan kehidupan bangsa" atau me-literasi publik itu di pundak Kompasiana.

Sebagai social blogging atau platform blog bersama, Kompasiana adalah entitas bisnis, bukan organisasi nirlaba. Sebagai entitas bisnis, tentu yang dipikirkan Kompasiana bagaimana mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.

Begitu pula dengan jargon "Beyond Blogging", sama sekali tidak menyiratkan "idealisme" me-literasi publik. Di laman profilnya, Kompasiana menjelaskan,

"Beyond Blogging". "Lebih dari sekedar ngeblog" merupakan semangat dan tekad menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna untuk khalayak blogger. Dengan tagline ini, masyarakat diharapkan lebih mudah mengenali Kompasiana sebagai produk media sosial buatan Indonesia. "Beyond Blogging" juga mempertegas posisi Kompasiana sebagai saluran berita dan opini masyarakat (Citizen News and Opinion Channel).

Karena itu, wajar apabila demi kelangsungan hidupnya Kompasiana mengejar jumlah pembaca sebanyak-banyaknya. Demi pemasukan dari iklan atau sponsorship, Kompasiana terus melecut Kompasianer agar bisa menulis artikel yang dibaca banyak orang.

Termasuk dengan memberi iming-iming K-Rewards. Termasuk pula di antaranya adalah dengan menghadirkan topik-topik yang dianggap lebih disukai pembaca. Topik-topik yang ringan, yang nyerempet masalah-masalah pribadi, atau -- mengutip istilah mas Khrisna Pabhicara -- topik yang menjadi wadah tukar gosip.

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa adalah Tanggung Jawab Kita Bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun