Saya ingat, sebelum memutuskan untuk menikah di usia yang masih cukup muda, saya banyak bertanya pada keluarga. Selain meminta doa restu dan dukungan, saya juga ingin menyerap hikmah pernikahan dan bertanya-tanya bagaimana supaya saya bisa membangun rumah tangga dengan baik.
Kebanyakan orang yang saya datangi untuk konsultasi selalu mengajukan pertanyaan yang sama: "Kamu yakin mau menikah?"
Pertanyaan yakin atau tidak yakin ini ternyata ujungnya berakhir pada motif atau niat kita menikah.Â
Untuk apa kita menikah? Mengapa kita ingin menikah pada saat itu?
Coba renungkan kembali dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini yang dapat mengungkap motif atau alasanmu ingin menikah:
- Apakah kamu menikah karena menurutmu itu adalah langkah logis berikutnya dalam hubungan romantis yang sudah kamu rajut sebelumnya?
- Apakah kamu berusaha menghindari stigma memiliki anak di luar nikah alias kamu sudah terlanjur "kecelakaan"?
- Apakah keinginan menikah ini untuk meringankan tekanan eksternal, bosan ditanya kapan menikah atau hanya untuk membuktikan kesuksesan dan stabilitas pada usia tertentu?
- Apakah kamu menikah karena menganggapnya ibadah atau untuk memenuhi persyaratan agama?
- Apakah kamu menikah agar tidak kesepian?
- Apakah kamu menikah karena desakan harus punya keturunan?
Perbarui Niat dan Tujuan Pernikahan Kita
Mungkin ada yang bertanya, dari sekian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, apakah ada jawaban yang tepat? Dengan kata lain, apakah ada satu alasan, motif atau niat menikah yang benar?
Saya pribadi menganggap tidak ada alasan atau niat menikah yang paling benar, yang dapat digeneralisasikan untuk semua orang. Hakikatnya, apa pun motif dan niat kita menikah, itu berangkat dari pilihan hati kita sendiri dan kebenaran yang kita percayai.
Yang penting adalah komitmen kita setelah niat kita untuk menikah sudah tercapai. Apakah kita cukup puas dengan satu niat awal, atau kita ingin memperbaruinya dengan niat dan tujuan yang lebih baik lagi.
Misalnya, anggap saja niat awal kita menikah adalah untuk memiliki keturunan. Setelah punya anak, lalu apa berikutnya?
Atau, setelah menikah ternyata kita masih belum juga diberi keturunan. Apa yang kemudian harus kita lakukan?
Nah, pada titik inilah pembaruan niat menikah itu sangat penting agar pernikahan kita bisa bertahan. Apa pun alasan kita menikah, itu sangat menentukan umur panjang pernikahan.