Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jika Bioskop Dibuka, Panti Pijat dan Diskotik Juga Harus Dibuka Kembali

28 Agustus 2020   22:02 Diperbarui: 29 Agustus 2020   18:42 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanpa harus menonton film di bioskop, ada banyak cara lain agar kita bisa bahagia (ilustrasi: unsplash.com/Karen Zhao)

Seandainya alasan dibukanya kembali bioskop itu untuk menggerakkan perekonomian sektor hiburan dan pariwisata, kebijakan pemerintah ini tidak akan menimbulkan polemik di masyarakat. Sayangnya, alasan pemerintah melenceng dari nalar.

"Bahwa bioskop dan sinema memang memiliki karakteristik dan kontribusi penting, terutama dalam memberikan hiburan kepada masyarakat karena imunitas masyarakat bisa meningkat karena bahagia atau suasana mental fisik masyarakat juga ditingkatkan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers melalui YouTube BNPB, Rabu (26/8/2020). 

Wiku menuturkan, masyarakat merasa bahagia ketika menonton film di bioskop. Perasaan bahagia itu berpengaruh pada meningkatnya imunitas tubuh yang bisa memperkecil risiko terpapar Covid-19.

Memang benar, banyak studi mengatakan salah satu faktor yang bisa menurunkan daya tahan tubuh adalah stres. Dengan kata lain, agar daya tahan tubuh meningkat, kita harus mengurangi stres atau mencari cara agar pikiran dan perasaan kita bahagia.

Tapi kan tidak harus menonton film di bioskop. Kriteria bahagia itu berbeda-beda tergantung posisi dan kebutuhan setiap orang di dunia.

Lagipula, tidak ada jaminan bahwa masyarakat yang menonton film di bioskop selalu merasa bahagia. Bisa jadi sebagian penonton malah stres.

Benar lho. Aku sendiri pernah stres saat menonton film di bioskop karena filmnya membosankan dan tak bisa kunikmati. Penonton juga bisa merasa stres karena belum terbiasa dengan protokol kesehatan bioskop yang ketat.

"Dalam waktu dekat ini kegiatan bioskop akan kembali dibuka. Protokol kesehatan akan ditegakkan lewat regulasi detail dan adanya pengawasan yang ketat, sehingga pelaku industri memberikan jasa kepada masyarakat tanpa risiko yang besar," ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Bisa dibayangkan, bila sebelum pandemi masyarakat bisa menonton sambil ngemil popcorn atau minuman ringan, kali ini mereka harus menahan nafsu ngemilnya. Bila sebelumnya mereka bisa saling berpegangan tangan kalau ada adegan-adegan film yang menyeramkan atau menegangkan, kali ini mereka harus berjauhan.

Belum lagi tidak adanya jaminan penonton di bioskop akan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan. Memangnya siapa yang mau mengawasi satu per satu penonton saat mereka menonton film? 

Siapa tahu saat film tengah diputar ada beberapa penonton yang mencopot masker, karena merasa tidak ada yang mengawasi dan menegurnya.

Itu sebabnya, kajian-kajian para pakar terkait dengan penanganan dan pengelolaan kegiatan di dalam bioskop yang sudah dilakukan di berbagai negara tidak bisa digeneralisasikan begitu saja di negara kita.  

"Jadi 47 negara saat ini kegiatan bioskop sudah berjalan seperti biasa. Bahkan di Korea Selatan, selama pandemi termasuk puncak pandemi mereka di sana bioskop tidak ditutup," kata Anies Baswedan.

Kultur masyarakatnya kita berbeda dengan negara-negara Eropa atau Asia yang lebih maju. Di sana, tingkat kedisiplinan masyarakatnya tinggi. Mereka patuh pada himbauan pemerintah dan peduli dengan kesehatan mereka serta orang-orang di sekitarnya.

Jadi, kalau alasan dibukanya bioskop adalah untuk membuat masyarakat bahagia sehingga berkontribusi pada peningkatan imunitas tubuh, alasan ini tidak bisa diterima akal sehat. Tanpa harus menonton film di bioskop, ada banyak cara lain agar kita bisa bahagia.

Bagi yang suka menonton film, mereka kini bisa menikmati tayangan film-film berkualitas di Netfilx. Toh biayanya juga hampir sama, meski suasana yang didapat berbeda. Masyarakat juga bisa menikmati tayangan hiburan lainnya di jutaan channel YouTube.

Kalau bioskop diklaim bisa membuat masyarakat bahagia, semestinya beberapa sektor industri hiburan lainnya juga harus diijinkan untuk dibuka kembali. Karena ada banyak masyarakat yang memilih mencari kebahagiaannya di tempat-tempat lain, bukan di bioskop.

Panti pijat, tempat karaoke, klub malam, kafe, diskotik, dan usaha hiburan malam lainnya harus dibuka kembali, dengan alasan memberi kontribusi penting dalam meningkatkan imunitas tubuh. Seperti halnya kelompok masyarakat yang gemar menonton film di bioskop, masyarakat lainnya merasa bahagia bila mereka bisa kembali mengunjungi tempat-tempat hiburan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun