Bukan berarti meremehkan kapasitas dan kapabilitas seorang Giring Ganesha, tapi dalam dunia perpolitikan di Indonesia, popularitas bukan jaminan untuk bisa terpilih. Apalagi yang tidak populer seperti Giring.
Setiap partai politik di Indonesia sudah tentu punya perhitungan matang tentang siapa saja yang akan meramaikan bursa calon presiden 2024. Ada terlalu banyak nama yang lebih punya nilai jual, punya tingkat elektabilitas yang tinggi, lebih populer dan lebih punya pengalaman dibandingkan Giring Ganesha.
Bahkan seandainya Giring "dibenturkan" dengan Gibran Rakabuming, Giring kalah segalanya, sekalipun Gibran hanya bermodal "privilige" dari bapaknya.
Itu sebabnya kabar pencalonan diri Giring sebagai bakal capres 2024 hanya dianggap angin lalu. Tidak ada yang menyeriusi atau menganggap Giring sebagai ancaman bagi calon-calon yang lain.
Lagipula, seandainya Giring serius ingin nyapres, tentu dia akan menindaklanjuti dengan langkah-langkah aktif. Ya, minimal sowan ke partai-partai yang lain untuk memperkenalkan diri sekaligus menjual namanya agar dilirik.
Kalau cuma mengandalkan poster saja, sama artinya Giring atau PSI hanya membakar uang. Sia-sia karena bisa dijamin tidak ada partai lain yang ikut mengusungnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H