Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cari Pasangan yang Sempurna, Memangnya Kamu Punya Apa?

25 Juli 2020   20:59 Diperbarui: 25 Juli 2020   20:52 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baik buruknya suami atau istri, tergantung pasangannya masing-masing (ilustrasi: flickr.com/Annamir)

Lelaki dan wanita jaman sekarang itu, pinginnya mencari pasangan yang sempurna.

Bagi lelaki, mereka mengharapkan dapat pasangan seorang wanita yang lemah lembut, perhatian dan cantik, punya badan bagus, mandiri dan bisa mencari uang sendiri tanpa harus merepotkan sang suami. Selain itu juga dapat mengasuh anak, menjaga rumah tangga, hormat pada orang tua, dan baik hati pada semua anggota keluarga.

Begitu pula dengan wanita, pinginnya mendapatkan seorang lelaki yang tampan dan tubuhnya atletis, sabar dan penyayang. Selain itu juga punya harta banyak, tegas, soleh dan dapat menjadi imam yang baik.

Tapi coba aku tanya, kalau keinginanmu begitu banyak memangnya kamu punya apa?

Apa kelebihanmu sehingga kamu percaya diri bisa mendapatkan pasangan yang begitu sempurna?

Apa kamu tinggi dan tampan, atau cantik menawan?

Apa kamu punya tabungan di bank yang tak terbatas jumlahnya, atau baru dapat warisan yang tak habis tujuh turunan?

Atau kamu orang yang lemah lembut, perhatian, penurut, setia dan kelak dapat menyayangi pasanganmu?

Kalau kamu tidak punya semua itu, jangan menuntut pasanganmu kelak menjadi apa yang kamu mau.

Ketahuilah wahai lelaki, tidak ada wanita yang sempurna. 

Kalau kamu menginginkan wanita yang bekerja, kamu perlu menerima dia tidak bisa selalu di rumah untuk membersihkannya.

Kalau kamu memilih agar dapat wanita yang dapat menjadi ibu rumah tangga, yang menjaga dan merawat rumah serta anak-anakmu nanti, kamu perlu menerima kalau dia selalu berharap uang pemberianmu.

Kalau kamu ingin bersama wanita yang penurut, kamu harus menerima kalau dia bergantung padamu dan tidak mandiri.

Kalau kamu berharap dapat wanita pemberani, kamu harus menerima kepribadiannya yang keras kepala dan punya pemikiran sendiri.

Kalau kamu ingin menikahi wanita cantik, kamu harus menerima kalau pengeluarannya juga banyak.

Begitu pula wahai wanita, tidak ada lelaki yang sempurna.

Kalau kamu ingin lelaki yang kaya raya, terima kenyataan kalau dia sering tidak ada di rumah.

Kalau kamu berharap dapat lelaki tampan dan gagah, jangan cemburu bila ia sering digoda wanita.

Kalau kamu ingin bersama lelaki yang sabar dan penuh perhatian, kamu harus menerima bila ia sering diam dan lebih banyak mendengarkan.

Kalau kamu menginginkan lelaki soleh dan dapat menjadi imam yang baik, jangan mengeluh bila ia sering menegur tingkah lakumu dan membatasi pergaulanmu.

Tidak ada pasangan yang sempurna.

Baik buruknya suami atau istri, tergantung pasangannya masing-masing.

Istri dapat menjadi cantik, bila suami memberinya hak merias diri dengan baik.

Istri dapat memiliki akhlak yang baik, bila suami mendidiknya dengan budi pekerti.

Istri dapat menjadi pintar, bila suami mengajarkan ilmu yang baik.

Istri dapat menjadi soleha, bila suami membimbingnya dalam ilmu agama.

Begitu pula,

Suami dapat menjadi kaya, bila istri tidak boros dan menghamburkan harta.

Suami dapat menjadi sabar dan penuh perhatian, bila istri tidak terlalu sering mengeluh dan berkata yang bukan-bukan.

Suami dapat menjadi imam yang baik, bila istri setia dan menurut dalam bimbingannya.

Kalau kamu menginginkan pasangan yang punya kelebihan, kamu harus menerima segenap kekurangannya. Kalau kamu dapat menerima impiannya, kamu juga harus bisa menerima masa lalunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun