Perlahan, suara ibuku menjadi bisikan. "Ibu tidak tahu harus berbuat apa."
Aku berbalik menghadap istriku. Diusapnya lenganku dengan lembut. Tatapan matanya mengisyarakat kekhawatiran yang sama, seolah ia dapat merasakan kepanikan yang menjalar di tubuhku.
Ceritakan pengalamanmu dalam dialog dan menulislah dengan emosi yang kuat. Jika kamu tidak dapat mengingat kata-kata yang tepat, tulis perkiraan tentang apa yang dikatakan. Â Gunakan warna, indera, aksi dan lain-lain untuk mengekspresikan perasaan yang kamu alami.
Mengekspresikan diri di atas kertas dengan meninggalkan kesedihan, frustrasi, dan rasa sakit yang pernah kamu alami di halaman kosong tidak hanya membantu pembaca, tetapi juga memberimu lebih banyak waktu untuk mengalami emosi itu sendiri lalu memprosesnya.
Tulis ceritamu dalam esai, puisi, atau mungkin sebuah lirik lagu. Tulis apa pun yang ada di hati dan pikiranmu.
Karena, seperti yang dikatakan Anne Frank dalam buku hariannya yang terkenal,
"Saya bisa menghilangkan semuanya ketika saya menulis; kesedihanku hilang, keberanianku terlahir kembali."