Seperti yang ditulis Anne Frank dalam buku hariannya,
"Saya bisa melepaskan segalanya ketika saya menulis; kesedihanku hilang, keberanianku terlahir kembali. "
Menceritakan Pengalaman Hidup Dapat Membantu Pembaca
Banyak orang lebih menyukai fiksi daripada "kehidupan nyata". Tetapi cerita tetaplah sebuah cerita, terlepas dari itu fiksi atau nyata.
Bercerita adalah cara utama manusia untuk memahami dunia yang lolos dari pemahaman kita. Mungkin kita tidak pernah dapat memahami ruang lingkup keberadaan kita, tetapi kita dapat memahami kisah kita sendiri.
Kisah-kisah kita adalah potret dari jiwa manusia di zaman kita. Dalam pandemi ini, misalnya, kita adalah saksi dari peristiwa bersejarah, peristiwa yang ingin dipelajari umat manusia untuk tahun-tahun mendatang.
Ketika orang membaca tulisan kita, bahkan puluhan tahun atau berabad-abad dari sekarang, mereka akan dapat mengetahui pengalaman kita menghadapi kekacauan dunia akibat pandemi. Mereka akan memahami nilai-nilai, ketakutan, kesalahan, kemenangan, dan rasa tidak aman kita.
Pembaca senang merasa tidak sendirian, dan mereka suka membaca cerita yang membantu mereka memahami kehidupan. Mereka tidak hanya membaca ulang sejarah, tetapi juga merasa menjalaninya lewat kata-kata.
Menceritakan pengalaman hidup juga menunjukkan kepada kita apa artinya menjadi manusia, bagaimana rasanya membuat kesalahan, dan apa yang harus dilakukan untuk menang melawan segala rintangan. Untuk bertahan hidup dan tumbuh lebih kuat.
Saat kita berbagi pengalaman hidup yang menyedihkan, kisah  itu dapat memberi semangat kepada orang lain. Pembaca merasa terangkat ketika mereka mendengar bagaimana kita mengatasi pertempuran batin yang kita alami. Pembaca merasa terhibur ketika mendengar bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan.
Tips Menulis Cerita Pengalaman Hidup
Bagiku, menuliskan pengalaman hidup, apalagi yang traumatis, adalah jenis tulisan yang paling menantang untuk dilakukan. Sebagai bentuk, itu dapat berarti banyak hal - esai pribadi, memoar, otobiografi, biografi, sejarah lisan, sejarah keluarga. Apa pun yang kita tuliskan tentang kehidupan pribadi kita, itu berarti kita menggambar kehidupan nyata dan menulis tentang orang-orang nyata.
Menuliskan pengalaman hidup tidak hanya sekedar menulis bebas, sambil lalu seiring apa pun yang terlintas di kepala. Tetapi, tulisan itu harus memiliki makna bagi pembaca.