Alasannya pasti karena nominal uang yang kecil, sehingga kita cenderung berpikir, "Ah, cuma seratus ribu saja kok. Paling orangnya juga tidak akan merasa kehilangan." Padahal kan belum tentu.Â
Siapa tahu yang kehilangan uang itu seorang ibu yang hendak berbelanja, dan uang sejumlah itu merupakan satu-satunya uang yang ia baru saja ia dapat dari suaminya yang sudah bekerja keras. Siapa tahu orang yang kehilangan uang itu seorang anak yang disuruh orangtuanya membeli kuota internet agar ia bisa belajar dari rumah. Siapa tahu orang yang kehilangan itu seorang bapak tua penjual sayur, dan uang itu hendak ia jadikan modal agar ia bisa berjualan kembali esok hari?
Tapi kita tidak mau tahu dan tidak mau bersusah payah mencari tahu siapa gerangan pemilik uang seratus ribu rupiah itu.
Kalau dengan uang seratus ribu saja kita tidak mau bersikap jujur, bagaimana bila kita menemukan uang setengah milyar?
Mungkin, kita akan melaporkan penemuan tersebut bukan lantaran sikap jujur kita, melainkan lebih karena rasa takut seandainya nanti kita mengambilnya, kita akan diinterogasi petugas keamanan dan membayangkan ancaman hukuman yang bisa kita dapatkan.
Besar atau kecilnya nilai barang yang kita temukan, semestinya tidak akan menghilangkan kejujuran kita. Yakinlah, sekecil apa pun nilai barang yang kita kembalikan karena kita merasa itu bukan hak kita, kelak kita akan menuai keberkahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H