"Let's do it."
Terciptanya Slogan "Just Do It"
Saat membaca berita Gary Gilmore itulah, gelombang inspirasi langsung menghantam Dan Wieden.
"Saya suka bagian 'do it'," kata Wieden kepada sutradara Doug Pray dalam film dokumenter 2009 "Art & Copy".
Namun, Wieden tidak menjiplak seluruh bagian. Wieden mengganti kata 'let's' dengan kata 'just' di depan untuk menambahkan penekanan pada bagian 'do it'.
"Tidak ada di antara kita yang benar-benar memperhatikan sebanyak itu," kenangnya tentang tim yang mengerjakan iklan Nike. "Kami pikir 'Ya. Itu akan berhasil.'"
Dalam wawancara terpisah dengan situs web desain Dezeen, Wieden mengatakan: "Saya sedang mencoba menulis sesuatu yang akan mengikatnya, sehingga bisa berbicara kepada wanita yang baru saja mulai berjalan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang bugar, kepada orang-orang yang merupakan atlet kelas dunia - dan itu memiliki hubungan yang sama dengan mereka."
Maksudnya, Wieden menginginkan slogan baru itu bisa menjangkau siapa saja, mulai dari masyarakat awam yang baru mulai berolahraga hingga atlet kelas dunia.
'Just Do It' Menjadi Ungkapan Pemasaran Paling Terkenal Sepanjang Masa
Slogan baru itu memulai debutnya di iklan komersial tahun 1988 tentang pelari berusia 80 tahun bernama Walt Stack. Berkat slogan sederhana ini, penjualan produk Nike kemudian meledak.
Dalam film dokumenter yang sama, mantan kepala pemasaran Nike, Liz Dolan, mengatakan bahwa Nike berusaha untuk tidak membagikan asal-usul ungkapan itu secara luas.
"Itu bukan versi yang kudengar ketika aku tiba di Nike," katanya tentang inspirasi Wieden. "Aku yakin mereka tidak ingin ada yang tahu."
Yah, Liz Dolan boleh mengelak inspirasi slogan "Just Do It" bukan berasal dari kata-kata terakhir seorang terpidana yang akan ditembak mati. Bukan itu yang penting.