Sebagai kendaraan (tidak bermotor) dengan kecepatan paling rendah dibandingkan kendaraan lainnya,saya merasa perlu untuk setiap saat selalu mengalah memberikan jalan kepada pengguna kendaraan bermotor. Tahu sendiri kan bagaimana perilaku berkendara mereka, sering tidak sabaran kalau tidak mau disebut ugal-ugalan.
Bersepeda juga melatih saya untuk sabar menghadapi semburan asap knalpot kendaraan bermotor. Sekarang ini, banyak kendaraan bermotor (paling banyak sepeda motor) yang memakai knalpot dengan ujung mengarah sedikit ke atas sehingga semburan asapnya langsung mengenai muka orang di belakangnya.
2. Bersepeda untuk Melatih Kedisplinan Diri
Selain melatih kesabaran dan mengendalikan emosi, bersepeda juga dapat melatih saya untuk lebih disiplin dan mengendalikan diri. Latihan kedisplininan ini saya lakukan dengan beberapa cara berikut:
- Bertahan untuk tidak naik ke trotoar pada saat jalanan macet, mengingat peruntukan trotoar bukan untuk pesepeda tapi pejalan kaki. Dibandingkan pengendara sepeda motor, pesepeda boleh dibilang masih bisa dimaklumi jika harus terpaksa naik ke trotoar. Meski begitu, saya memilih untuk tetap di jalan biasa atau di jalur khusus sepeda yang pada saat lalu lintas padat sering ditempati pengendara sepeda motor
- Bertahan untuk berhenti di saat lampu lalu lintas merah padahal semua kendaraan membunyikan klakson memintas saya terus maju saat perempatan jalan tersebut lagi sepi lalin-nya. Sering saya lihat banyak pesepeda memilih untuk menerobos lampu merah, atau berhenti jauh di depan batas pemberhentian. Mungkin mereka pikir polisi tidak akan menindak.
3. Bersepeda Membantu Menemukan Inspirasi
Selain melatih kecerdasan emosi dan kedisiplinan diri, salah satu manfaat luar biasa yang bisa didapatkan dari bersepeda adalah membantu saya menemukan inspirasi. Sekarang saya tanya, berapa kali kita bisa menikmati perjalanan dengan mengendarai kendaraan bermotor, baik itu sepeda motor maupun mobil?
Alih-alih menikmati, yang kita dapatkan justru stres, betul kan? Pandangan kita harus fokus terpaku ke depan, tak boleh tengok kiri tengok kanan. Meleng sedikit, bisa-bisa kita menabrak pengendara lain yang ada di depan.
Lain halnya bila kita bersepeda. Karena santai dan tidak terburu waktu, kita bisa menikmati perjalanan dari awal sampai ke tempat tujuan. Sambil mengayuh pedal kita bisa menikmati apa yang terlihat oleh pandangan mata.
Berbagai peristiwa yang saya jumpai selama mengayuh pedal sepeda itu seringkali menerbitkan banyak inspirasi, baik untuk bahan baku tulisan maupun pembelajaran dan peningkatan diri.
Nah, itu tadi 3 manfaat luar biasa yang kita dapatkan saat bersepeda. Jangan bersepeda hanya untuk mengikuti tren saja, tapi rasakan sendiri manfaat dan kenikmatan yang bisa kita dapatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H