Saat mendapati artikel yang sudah kutulis dengan susah payah itu hanya sedikit mendapat umpan balik, kuakui itu sering membuatku frustasi. Tetapi, ketika aku menerapkan pelajaran menulis dari secangkir kopi ini, aku merasa jauh lebih baik.
Jangan Berharap Semua Orang Menyukai Tulisan Kita
Tidak semua orang, sekalipun itu keluarga dan teman dekat, dapat menghargai dan menikmati kopi yang kubuat. Lantas, haruskah aku mengharapkan jutaan pembaca di internet, yang tidak memiliki ikatan nyata dengan diriku akan dapat menyukai dan menikmati artikel yang kutulis? Tentu saja tidak!
Jangankan diriku yang hanya remahan rengginang di dunia penulisan, banyak penulis terkenal lainnya mengalami hal yang sama: karya tulis mereka tidak mendapat respon pembaca.
Berbicara tentang selera terhadap tulisan, ingat-ingat saja betapa novel Carrie dari Stephen King pernah ditolak 30 penerbit, sementara seri pertama Harry Potter milik J.K. Rowling baru diterbitkan oleh penerbit ke-13, yang bernama Bloomsburry.Â
Jadi, jangan berharap bahwa semua orang lain akan menyukai tulisan kita. Agar tidak merasa kecewa dan frustasi saat mendapatkan kenyataan tulisan kita hanya dibaca sedikit orang, ubah ekspektasi dan harapan kita menjadi lebih masuk akal. Bahwa selama beberapa orang membaca artikel yang kita buat, memberi rating dan berkomentar baik, itu sudah cukup untuk membuat kita senang.
Baca juga:Â Pelajaran Menulis dari Secangkir Kopi (bagian 1)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H