Menurutmu, apa yang membuat sebuah tulisan layak dan enak dibaca?
Konten (isi), atau tampilannya?
Ada tulisan yang isinya bagus, tapi tampilannya berantakan. Ada tulisan yang isinya biasa-biasa saja, tapi cara penulis menyajikan di media begitu bagusnya. Mana yang kamu pilih?
Konten yang menarik sekaligus penyajiannya yang indah, bukan begitu?
Sama seperti saat kamu memilih makanan. Meski rasanya enak tapi kalau cara penyajiannya berantakan, tentu seleramu berkurang atau malah hilang. Dengan kata lain, sesuatu bisa dinikmati dengan enak kalau mengandung nilai estetika yang baik.
Definisi Estetika
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami dulu definisi estetika. Istilah estetika berasal dari bahasa Yunani "aesthetike" dan diperkenalkan pertama kali oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada tahun 1735.
Menurut Baumgarten, estetika berarti "ilmu tentang bagaimana segala sesuatu diketahui melalui indera."
Sebagai ilmu, estetika masuk dalam cabang filsafat, spesies dari teori nilai atau aksiologi, yang merupakan studi tentang nilai-nilai sensorik atau sensori-emosional, kadang-kadang disebut penilaian sentimen dan rasa. Estetika sangat erat kaitannya dengan filosofi seni.
Lalu, dari mana sebuah karya seni memiliki nilai estetika yang baik?
Menurut Immanuel Kant dan David Hume, penilaian estetika biasanya melampaui diskriminasi sensorik. Menilai sesuatu itu "indah" berbeda dari sekadar "sesuai" karena, "Jika ia menyatakan sesuatu itu cantik, maka ia membutuhkan kesukaan yang sama dari yang lain; ia kemudian menilai tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi untuk semua orang, dan berbicara tentang keindahan seolah-olah itu adalah harta benda. "