Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tak Ada Jalan Pintas Menjadi Penulis Sukses

8 Juni 2020   23:11 Diperbarui: 8 Juni 2020   23:09 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kesalahan besar yang dilakukan banyak penulis muda atau pemula adalah terobsesi dengan kesuksesan yang cepat. Mereka ingin segera melihat bukunya dipajang di beranda depan toko-toko buku. Mereka terobsesi dengan kisah sukses J.K Rowling, Dan Brown, Stephen King dan banyak penulis besar lainnya yang berhasil menjual buku-buku mereka jutaan eksemplar.

Tidak ada yang salah dengan cita-cita atau harapan seperti itu. Setiap orang sudah tentu ingin merengkuh kesuksesan. Tapi, menjadi seorang penulis atau segala jenis kreativitas bukanlah sesuatu yang sering menghasilkan kepuasan instan. Ada proses panjang yang mengiringinya. Seperti kisah Pablo Picasso berikut ini:

Suatu hari, Picasso sedang berjalan di pasar suatu hari ketika seorang wanita melihatnya. Wanita tersebut lalu menghentikan Picasso, mengeluarkan selembar kertas dan berkata,

"Mr. Picasso, saya penggemar karya Anda. Tolong, bisakah Anda membuat gambar kecil untukku? "

Picasso tersenyum dan dengan cepat menggambar karya seni kecil yang indah di atas kertas. Kemudian, dia menyerahkan kertas itu kembali kepada wanita tersebut dan berkata,

"Itu akan menjadi satu juta dolar."

"Tapi Tuan Picasso," kata wanita itu, "Anda ternyata hanya perlu tiga puluh detik untuk menggambar mahakarya kecil ini."

"Sayangku," kata Picasso, "aku butuh tiga puluh tahun untuk dapat menggambar karya agung itu dalam tiga puluh detik."

Seperti yang kita baca pada kisah Picasso di atas, menjadi penulis yang baik dan mendulang kesuksesan membutuhkan waktu. Namun, yang sering terjadi adalah banyak penulis pemula tergiur untuk menempuh jalan pintas.

Penulis Pemula Sering Tergiur Menempuh Jalan Pintas Menuju Sukses

Di internet, ada ribuan situs yang menjanjikan pembacanya untuk menjadi seorang penulis profesional hanya dalam beberapa minggu, menghasilkan jutaan rupiah dengan sedikit usaha. Cobalah mengetikkan kata kunci "menjadi penulis sukses" di Google. Lihatlah ada berapa banyak kata kunci serupa yang disarankan Google, diantaranya:

  • Cara menjadi penulis sukses
  • Cara menjadi penulis sukses di Wattpad
  • Kiat menjadi penulis sukses
  • Tips menjadi penulis sukses
  • Langkah menjadi penulis sukses

dan beberapa kata kunci lain yang disarankan, semuanya sama.

Jika semudah itu, lalu mengapa tidak semua orang menjadi penulis profesional saja?

Sementara menulis, seperti kebanyakan kreativitas seni lainnya, membutuhkan lebih dari sekedar bakat atau kemampuan alami. Yang pertama dan terutama harus dimiliki seseorang yang ingin jadi penulis adalah keterampilan, yang harus diasah dan dikembangkan.

Sayangnya, tidak ada formula yang sempurna yang dapat kita gunakan untuk menulis artiel yang baik atau membuat buku yang secara artistik memuaskan dan sukses secara komersial. Ibarat struktur rantai DNA, setiap penulis memiliki cara dan jalan masing-masing untuk meretas kesuksesan mereka.

"Ada tiga aturan untuk menulis novel. Sayangnya, tidak ada yang tahu apa itu. " -- Somerset Maugham.

Kita mungkin menemukan beberapa kiat di internet yang membantu kita melatih keterampilan menulis. Kita mungkin pula menemukan berbagai artikel memotivasi kita untuk tidak menunda-nunda ide yang muncul dan segera menuliskannya. Tetapi itu baru permulaan saja.

Untuk menjadi penulis yang berdedikasi, yang bisa menghasilkan karya hebat dan meraih impian kesuksesan, kita harus bereksperimen dan melihat apa yang cocok bagi kita dan bagi pembaca. Tidak ada seorang pun yang terlahir dengan bakat langsung mengetahui cara menulis yang baik. Keterampilan ini harus dipelajari, dan seringkali memakan waktu yang lama.

Menulis itu Keterampilan yang Harus Diasah dan Dikembangkan

Ketika pertama kali menulis di Kompasiana, aku memilih topik sepakbola nasional. Seiring waktu, aku mencoba menulis fiksi. Kemudian beberapa bulan belakangan, aku mencoba mengasah keterampilan menulis berbagai artikel motivasi.

Begitu pula dengan teknik penulisannya. Beberapa kali aku mengubah gaya dan sudut pandang penulisan. Semua kulakukan untuk mencari tahu apa yang cocok untukku, dan apakah pembaca menyukainya.

Saat melatih keterampilan menulis, aku mengambil kiat dan melihat bagaimana orang lain mendapatkan tempat di mana mereka berada, tetapi aku tidak akan menjadi mereka. Aku akan selalu menjadi diriku sendiri, dan aku akan selalu berada di jalanku sendiri.

Pada akhirnya, setiap orang kreatif yang sukses memiliki formula sendiri.  Kita tidak dapat berharap untuk bisa mencuri satu cara dari orang lain atau berharap untuk memiliki karier jangka panjang yang sukses seperti mereka tanpa bersedia meluangkan waktu dan kerja keras.

Kalau kita terobsesi pada JK. Rowling, kita harusnya terobsesi pula dengan kerja kerasnya, bukan langsung meloncat pada puncak karirnya. Rowling pertama kali muncul dengan konsep buku Harry Potter sekitar tahun 1990. Buku pertamanya, Harry Potter and The Sorcerer Stone selesai pada tahun 1995 dan setelah ditolah sekitar 100 penerbit, buku itu baru diterbitkan pada tahun 1997. Ini bukan kisah sukses semalam layaknya Roro Jonggrang meminta 1000 candi pada Bandung Bondowoso.

Tak ada jalan pintas menuju sukses. Untuk dapat menjadi penulis yang baik dan menghasilkan karya yang hebat, kita harus maju dan terus mencoba cara baru yang kita senangi, yang dapat membuat kita merasa nyaman dengan cara tersebut, serta tentu saja dapat menyenangkan pembaca.

Kelak, siapa tahu suatu hari nanti seorang penulis pemula akan memeriksa dan mempelajari metode kesuksesan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun