Setelah menuai polemik berujung kritik pedas dari masyarakat, Panitia penyelenggara program lelang motor listrik Gesits milik Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers, Jumat 22 Mei 2020. Dalam konferensi pers tersebut, Olivia Zalianty, artis yang mewakili panitia pelaksana meminta maaf sekaligus menjelaskan proses pelelangan motor yang dimenangkan M Nuh, buruh harian lepas asal Jambi.
"Pertama-tama saya ingin mengucapkan mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama bapak Presiden untuk simpang siurnya berita ini,"ungkap Olivia dalam keterangan resminya di Graha BNPB, Jakarta.
Menurut Olivia, verifikasi identitas pemenang lelang sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Besoknya setelah acara, kami memverifikasi, menelpon kepada pemenang ternyata telponnya ini tidak bisa dihubungi atau tidak aktif," jelas Olivia.
Setelah dilakukan penelusuran berdasarkan identitas yang diberikan saat menelpon dan mengikuti lelang, akhirnya diketahui sosok yang mengaku pengusaha tersebut ternyata buruh harian lepas.
Entah apa motif M Nuh menelpon dan mengikuti lelang motor listrik bertandatangan Jokowi tersebut. Namun berdasarkan pengakuannya seperti yang dijelaskan oleh Kapolda Jambi, M Nuh mengira acara lelang itu acara undian berhadiah.
Menurut Choki Sitohang yang membawakan acara lelang tersebut, telpon M Nuh diterima oleh Wanda Hamidah. Dalam rekaman video acara lelang, Choki menanyakan identitas penelpon kepada Wanda Hamidah.
"Siapa namanya?"
"Bapak M Nuh, dari Jambi. Dia dari Kampung Manggis," jawab Wanda.
Choki kemudian menanyakan apakah identitas penelpon sudah diverifikasi, yang kemudian dijawab Wanda sudah terverifikasi 2 kali.
Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya percakapan antara M Nuh dengan panitia yang menerima telponnya?
Di sinilah letak keanehannya, karena ada kontradiksi antara penjelasan Olivia, Kapolda Jambi dan video detik-detik diumumkannya pemenang lelang.
Menurut Kapolda Jambi, M Nuh mengira dirinya menang undian. Sementara dalam rekaman video, sangat jelas Choki Sitohang dan Wanda Hamidah mengatakan M Nuh adalah pengusaha. Mengapa M Nuh harus mengaku pengusaha jika dirinya menelpon acara yang dikiranya pengundian hadiah sepeda motor listrik?
Karena tidak ada rekaman telpon pembicaraan antara M Nuh dengan Wanda yang dibuka, publik akhirnya mengira-ngira kronologi percakapan di telpon tersebut menjadi seperti berikut ini:
Wanda : Berapa harga motor yang ada tandatangannya presiden?
Muhamad Nuh : 2,55 MWanda : Anda yakin...?
Nuh : yakin sekali...Wanda : beneran pak anda yakin.?
Nuh : yakin sekaliWanda : deal pak ini pak ya...?
Nuh : deal
M Nuh mengira tebak-tebakkan harga motor dengan hadiah motor listrik itu sendiri, sedangkan Wanda mengira M Nuh menawar harganya. Dan, karena nominal harga yang disampaikan M Nuh paling tinggi, panitia akhirnya menetapkan dirinya sebagai pemenang lelang motor listrik bertandatangan Jokowi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H