Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Mudik Online Jadi Berat Kalau Tidak Menyiapkan 3 Hal Ini

16 Mei 2020   01:21 Diperbarui: 16 Mei 2020   01:38 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum mudik online pastikan kuota internet aman (dokpri)

Sangat berhubungan sekali. Bahkan, kalau kita tidak menyiapkan mental kita dengan baik, mudik online yang sudah kita rencanakan bisa jadi berantakan. Kok bisa?

Begini kawan, seperti yang aku bilang tadi, secara fisik kita memang tidak bisa mudik. Tapi, esensi mudik itu tidak akan hilang begitu saja.

Bagiku, mudik adalah salah satu sarana aktualisasi jiwa sosial kita. Dari individu yang sering egois, melalui mudik kita bisa belajar merajut tali ikatan kebersamaan. Saat mudik fisik, suasana macet, berdesak-desakan membuat kita bisa saling tegur sapa dan memperkenalkan diri hingga timbul keakraban perbincangan. Tak ada batas komunikasi, karena semua merasa senasib sepenanggungan, mudik bersama.

Mudik, juga bukan lantaran ada tradisi sungkeman, minta maaf pada orang tua atau pada kerabat dan teman di hari raya. Toh, minta maaf bisa dilakukan setiap saat, apalagi pada orang tua. Masa harus menunggu satu tahun sekali baru mau minta maaf?

Mudik juga menjadi sebuah kewajiban karena hanya di waktu lebaran inilah keluarga bisa berkumpul bersama. Dalam falsafah Jawa,  mudik itu "ngumpulno balung pisah", mengumpulkan tulang yang terpisah. Artinya, keluarga yang semula tersebar akhirnya bisa berkumpul bersama.

Nah, sekarang kita harus mengubah ritual mudik fisik itu menjadi mudik online. Tentu tak mudah bagi mental kita untuk bisa sekejap menerima perubahan tersebut. Karena itu, sebelum kita mudik online, persiapkan mental kita sebaik-baiknya untuk menerima perubahan ritual mudik ini.

The Power of Acceptance, itu kata para pakar manajemen kepribadian. Kita harus mengakui kondisi dunia saat ini sudah berubah karena virus corona. Tanpa pengakuan dan penerimaan, sulit bagi kita untuk bisa melangkah ke hari depan karena yang ada hanya keluh kesah tanpa ujung. Sulit bagi kita untuk bisa menerima kenyataan bahwa ritual mudik secara fisik yang biasa kita lakukan setiap tahunnya kali ini harus dilakukan di rumah saja.

Dengan menyiapkan mental, jalinan silaturahmi saat kita mudik online bisa berjalan dengan lancar. Kita masih bisa bertatap muka secara virtual, menyapa sanak saudara, mengucapkan maaf dan bersendau gurau layaknya hari lebaran dalam kondisi normal.

2. Siap Kuota

Setelah menyiapkan mental kita melalui filosofi The Power of Acceptance, hal berikutnya yang harus kita siapkan tentu saja kuota internet.

Iya lah, namanya juga mudik online. Tanpa kuota internet, mana mungkin kita bisa bersilaturahmi secara virtual?

Boleh dikatakan, saat ini kuota internet sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok hidup manusia. Malah bagi beberapa orang, kuota internet dianggap lebih penting daripada bahan pokok lainnya. Tanyakan saja ke anak-anak muda itu, mana yang akan mereka pilih: makanan atau internetan. Aku yakin, lebih banyak yang memilih kuota internet daripada makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun