Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Gula Kacang, Kue Kering Lebaran yang Jarang Disajikan

15 Mei 2020   05:56 Diperbarui: 15 Mei 2020   07:01 2779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau bicara kue kering lebaran, orang selalu ingat pada nastar, putri salju, kastangel, lidah kucing, hingga sagu keju atau kue semprit. Padahal yang namanya kue kering banyak macamnya, benar kan?

Salah satunya gula kacang. Sesuai namanya, kue ini dibuat dari dua bahan saja, gula aren/gula merah dan kacang tanah.

Kue gula kacang seringkali disebut dengan kue ampyang. Beberapa daerah di Jawa Tengah mengklaim kue ampyang ini sebagai kue khas daerah mereka, diantaranya Klaten, Temanggung dan Solo.

Kata "ampyang" sendiri, oleh masyarakat Solo, digunakan untuk menggambarkan buruknya kondisi sebuah jalan. Kalau ada jalan yang berlubang dan tidak rata maka jalannya disebut "jalan ampyang". Bentuk kue ampyang yang tidak rata dan bergelombang mungkin dijadikan alasan mengapa akhirnya kue ini dinamakan demikian.

Tapi, aku justru mengenal gula kacang sebagai kue kering khas Malang. Di warung-warung kopi, gula kacang disajikan untuk menemani secangkir kopi yang dinikmati pembeli. Harganya murah, 500 rupiah per satu kuenya.

Gula Kacang Mengandung Nilai Filosofi dan Manfaat Kesehatan

Konon, menurut masyarakat kue gula kacang mengandung nilai filosofi yang tinggi. Dari bahan dasarnya, kue ampyang memiliki 2 rasa yang dominan. Yakni rasa manis dari gula aren dan rasa gurih dari kacang tanah yang digoreng.

Manis adalah lambang keceriaan dan kebahagiaan, sedangkan gurih adalah lambang kepuasan. Kalau dipadukan, saat kita memakan gula kacang akan merasa bahagia, ceria dan puas. Benar atau tidaknya, silahkan dicicipi sendiri.

Selain itu, kue gula kacang ini juga mengandung manfaat kesehatan. Kacang tanah sudah lama diketahui banyak mengandung zat antioksidan. Sedangkan gula aren atau gula merah sendiri berfungsi sebagai penambah energi, sama seperti saat kita memakan cokelat.

Tidak seperti nastar atau kue kering kekinian lainnya, gula kacang saat ini jarang disajikan saat lebaran tiba. Padahal, dulu waktu aku kecil sering menikmati gula kacang di rumah-rumah tetangga yang kukunjungi. Mungkin kalah pamor, atau jarang ada orang yang membuatnya lagi.

Dulu, kue ampyang atau gula kacang sering disajikan saat lebaran (dokpri)
Dulu, kue ampyang atau gula kacang sering disajikan saat lebaran (dokpri)

Untuk membuat kue ampyang atau gula kacang, resepnya sederhana sekali. Tidak terlalu banyak bahan atau peralatan seperti kalau kita membuat kue kering lainnya. Sediakan saja bahan-bahan berikut ini:

  • 150 gram kacang tanah, disangrai matang
  • 75 gram gula pasir
  • 75 ml air
  • 125 gram gula merah/gula aren, disisir halus

Jika ingin gula kacangnya beraroma dan berasa jahe, bisa ditambahkan:

  • 1 sdm air parutan jahe
  • 1/2 sdt jahe bubuk

Cara Membuat Kue Gula Kacang

1. Masak gula merah, air, gula pasir, jahe bubuk, dan air jahe sampai teksturnya berambut.

2. Masukkan kacang tanah yang sudah disangrai matang. Aduk rata.

3. Siapkan kertas roti atau daun pisang, sendokkan adonan gula kacang di atasnya membentuk bulatan-bulatan.

4. Setelah dingin, simpan gula kacang dalam stoples dengan tutup rapat.

Lebaran kali ini boleh jadi terasa berbeda. Sedikit tetangga yang berkunjung, tak ada keluarga besar yang meramaikan suasana. Tapi, kue kering lebaran harus tetap ada. Termasuk kue ampyang atau gula kacang ini. Seperti filosofinya, mari kita nikmati lebaran di tengah pandemi tetap dengan hati yang ceria dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun