Jangan kita katakan si pembeli itu PHP, bisa jadi cara jualan kita yang masih salah.Jangan kita caci orang yang telat transfer, bisa jadi mereka ada keperluan. Janganlah kita hina-hina calon pembeli di status-status postingan. Buat apa? Belum tentu mereka baca.
Sudahlah, bagaimana cara mereka memperlakukan kita itu urusan mereka dengan Allah.Tapi kita juga punya urusan dengan Allah. Kita akan dimintai pertanggungjawaban tentang bagaimana kita memperlakukan pembeli.
Kita boleh punya ribuan strategi untuk berjualan. Tapi pastikan terselip akhlak yang mulia disana. Omzet itu hanya angka. Yang lebih bernilai dari itu adalah pahala.
Kita lebih butuh pahala dibanding dagangan kita laris. Dan lebih enak lagi jika dagangan kita laris juga berbuah pahala.
Apalagi di bulan Ramadan, saat dunia dilanda pandemi pula. Perbanyak pahala, maka insyaallah apapun yang kita hasilkan dari bisnis atau usaha kita akan menjadi berkah.
Terapkan strategi marketing langit ini dalam bisnis kita. Jadilah penjual yang punya akhlak.
Catatan:Â
Artikel ini sudah ditayangkan di blog pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H