Istriku kemarin uring-uringan. Gara-gara baju lebaran buat keponakannya ternyata tidak sesuai ukuran.
"Kan mestinya sudah tahu ukuran apa yang mau diambil?" kataku sok bijak menasehati.
"Iya, aku sudah pilih ukuran L anak-anak seperti biasanya. Ternyata masih kekecilan," timpal istriku.
"Ya sudah, coba kembalikan atau tukar ukuran, bisa nggak?"
"Kata penjualnya gak ada ukuran yang lebih besar lagi," keluh istriku.
Yah, mau bagaimana lagi. Akhirnya dengan sedikit menyisakan penyesalan namun tetap berusaha ikhlas, baju kado lebaran untuk keponakan istriku itu diberikan ke anak tetangga yang usianya lebih muda.
Pernah mengalami kejadian seperti istriku? Sudah kadung beli baju atau sepatu dari penjual online, ternyata ukurannya tidak sesuai. Mungkin pula corak warnanya tidak cocok dengan foto produk yang dipajang.
Itu memang salah satu kekurangan kalau kita membeli barang secara online. Kita tidak tahu apakah nanti barang yang dikirim itu sesuai dengan apa yang kita harapkan, atau malah kita yang buntung.
Biasanya, menjelang lebaran seperti ini istriku memilih untuk belanja kebutuhan lebaran di pasar atau di mall. Saat mudik ke Surabaya, istriku selalu mengajak belanja di Plaza Surabaya.
Aku sendiri kurang suka apabila diajak istri belanja baju atau kebutuhan lebaran lainnya di mall. Bukan karena tak cinta atau tak setia. Lamanya waktu berbelanja itu lho yang bikin geregetan.Â
Aku yakin, banyak suami yang punya perasaan sama. Aku yakin pula, dalam hati para suami ini (termasuk diriku) berdoa semoga para istri tidak berbelok-belok lagi menjelajahi seluruh isi mall demi memuaskan nafsu mata yang kelaparan melihat barang-barang bagus. Kalau perlu doanya ditambahi, semoga isi dompet masih mencukupi buat membayar barang belanjaan istri.
Nah, situasi pandemi saat ini paling tidak bisa membuatku sedikit bersyukur. Tak ada lagi aktivitas berbelanja di mall. Namun, tetap saja hatiku ketar-ketir setiap kali kulihat istriku bolak-balik menggeser layar ponselnya, melihat-lihat barang dagangan yang dipajang teman-temannya di status mereka atau di toko onlinenya.
Berbelanja online memang butuh perhatian khusus. Jika kita sembrono, bukan tidak mungkin dompet kita terkuras dan, alih-alih mendapatkan barang yang sesuai, barang yang dikirim kadang tidak sesuai dengan pesanan.
5 Tips Belanja Online yang Aman
Agar terhindar dari contoh kasus yang menimpa istriku, 5 tips belanja online yang aman ini bisa kamu terapkan agar kado lebaranmu nanti tidak mengecewakan:
1. Berbelanja Online di Situs Marketplace yang Terpercaya
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah pilih situs marketplace yang terpercaya. Ini untuk menghindari terjadinya penipuan oleh penjualnya.
Situs marketplace yang valid dan bonafid punya sistem pembayaran pihak ketiga. Artinya, kamu membayar barang pesananmu ke rekening marketplace, dan mereka baru akan membayar ke penjual setelah barang kita terima dalam kondisi yang baik sesuai pesanan.
Kalau barangnya tidak sesuai pesanan, kamu bisa meminta marketplace menahan pembayaran ke penjual sampai mereka mengganti barang sesuai yang kita pesan. Adil dan aman kan?
2. Beli Barang di Penjual yang Sudah Kita Kenal
Hati-hati membeli barang di penjual yang belum kita kenal. Kalau tidak mengenal secara pribadi, perhatikan testimoni dari pembeli lainnya. Apakah mereka memberi rating positif atau negatif.
Bila perlu, tanya ke teman-teman yang lain apakah mereka pernah membeli dari penjual yang ingin kamu beli barangnya. Terkadang, rekomendasi dari orang yang sudah kita kenal dapat menambah kepercayaan pada penjualnya.
3. Tanya Dahulu, Jangan Sampai Menyesal Belakangan
Beberapa situs atau aplikasi jual beli online terkadang hanya memfasilitasi penjual dan pembeli saja tanpa mau bertanggung jawab jika terjadi apa-apa. Jangan sungkan untuk bertanya-tanya, apapun keluhan atau pertanyaan yang ingin kita sampaikan sebelum memutuskan untuk membeli.
Biasanya, ada fitur chatbot atau fitur komunikasi yang bisa menghubungkan langsung pembeli dengan nomor pribadi penjual. Penjual yang baik selalu sabar dalam melayani pembelinya, sekalipun mereka hanya bertanya-tanya saja.
4. Jangan Langsung Memberi Data Pribadi ke Penjual
Seperti yang sudah disampaikan di nomor 3, penjual yang baik itu selalu sabar melayani pembeli. Mereka tidak buru-buru menanyakan detil informasi pribadi pembeli.
Jadi, harap hati-hati kalau ada penjual yang langsung meminta data pribadimu, meskipun dengan alasan stok barang terbatas dan keburu habis dibeli orang lain. Penjual yang terlalu bernafsu seperti ini patut dicurigai, mungkin saja dia hanya mau mencuri identitas pribadimu.
5. Periksa Kembali Pesananmu
Jangan dulu langsung transfer-transfer saja ya! Perhatikan kembali detil barang yang kamu inginkan, apakah benar sesuai dengan deskripsinya, baik warna, model maupun ukuran, serta harganya dan syarat pembeliannya.
Bila penjualnya masih satu kota atau daerah, mintalah sistem pembayaran Cash on Delivery(COD) atau bayar di tempat. Kalau penjualnya menolak COD dengan segala macam alasan, kamu patut curiga. Penjual yang serius tidak akan menolak segala macam jenis transaksi pembayaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H