Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Tanda Kamu Menyia-nyiakan Hidup Selama Pandemi

9 Mei 2020   15:06 Diperbarui: 9 Mei 2020   21:31 3649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup itu berharga, dan kita hanya punya satu kesempatan. Jangan menyia-nyiakan hidup kita (unsplash.com/Elizabeth Lies)

Ada saja guyonan anak-anak muda ketika hampir seluruh dunia menghadapi pandemi Covid-19. Di antara jutaan meme tentang pandemi corona, terselip beberapa kutipan seperti ini:

"Nah, sudah tahu kan gak mudah jadi orang malas?"

"Saat seperti ini, kaum rebahan jadi pahlawan".

Kutipan tersebut tentu saja untuk menyindir balik mereka yang sering meremehkan anak-anak muda zaman sekarang. Dikatakan kaum rebahan lah, pemalas lah, gak kreatif lah, dan sebutan berkonotasi negatif lainnya.

Padahal kan memang benar, iya kan?

Generasi Muda Identik dengan Kaum Rebahan

Anak muda yang digital native memang kerap diidentikkan dengan generasi yang suka pesta, makanan junk food, lebih memilih traveling daripada membaca atau menabung. Praktis, berbagai aktivitas mereka dianggap generasi yang lebih tua hanya menghambur-hamburkan waktu hidup saja.

Gak usah jauh-jauh, anakku sendiri juga begitu. Sejak sekolah ditiadakan dan diganti belajar dari rumah, kegiatannya sehari-hari cuma rebahan saja. Sekalinya keluar rumah hanya untuk berjemur sinar matahari, atau ke warung di depan rumah kalau disuruh ibunya.

Ampuun, istriku sampai geleng-geleng kepala. Adik istriku, yang putrinya sebaya dengan anakku ini juga mengeluh hal yang sama. Bingung bagaimana caranya memberitahu anak-anak ini supaya lebih aktif dan kreatif.

Padahal, kurang apalagi orangtuanya memberi contoh dan teladan. Dari mencuci piring sampai menyetrika baju, segala macam pekerjaan rumah yang mudah kadang dikerjakan sendiri dengan harapan anak-anak tergerak hatinya untuk membantu, tetap sama saja. Tubuh mereka tak bergerak dan perhatian mereka tak bisa lepas dari gawai yang selalu tergenggam di tangan.

Sekali waktu, istriku menasehati,

"Mbok ya jangan malas gitu Mbak. Jangan sampai masa muda dan hidupmu jadi sia-sia. Jangan pegang hape terus, nanti wajahmu jadi mirip hape lho."

Aku sendiri, meski mengkhawatirkan kebiasaan putriku, tetap menaruh kepercayaan kepadanya. Aku tahu, di balik kesukaannya menonton drama Korea dan menyukai lagu-lagu K-Pop, dia juga belajar bahasa asing, terutama bahasa Inggris dan Korea. Ini aku tahu sendiri saat mengintip history pencarian Google-nya dan akun medsosnya.

Yang aku syukuri, di luar aktivitas putriku yang serba minimalis, dia tetap tidak lupa dengan syariat agama. Salatnya rajin, malah seringkali aku yang diingatkan saat waktu salat sudah tiba.

Itulah mengapa aku jarang menasehati putriku secara langsung. Aku lebih memilih memberi teladan dan contoh langsung, daripada sekadar nasehat verbal. 

Kalau dinasehati langsung, tak jarang anak-anak muda ini merasa tersinggung. Bagi anak-anak muda ini, dunia mereka jelas berbeda dengan dunianya orangtua. Jangan pernah disamakan.

5 Tanda Kamu Menyia-nyiakan Hidup

Sebenarnya, masalah menyia-nyiakan hidup ini tak hanya menjangkiti anak-anak muda. Banyak juga generasi  lebih tua yang menghabiskan waktu begitu saja daripada memanfaatkan waktu singkat yang mereka miliki.

Tanpa perlu menebak, secara kasat mata seseorang terlihat menyia-nyiakan hidupnya bisa diketahui dari 5 tanda berikut ini:

1. Kamu Tidak Cepat Bangun Dari Tempat Tidur

Jika kamu menghabiskan setengah jam hingga satu jam menggeser-geser layar smartphone sesaat setelah mata terbangun, itu tandanya kamu tidak memanfaatkan hidupmu sebaik-baiknya.

Orang-orang yang memiliki tujuan dalam hidup mereka tidak menghabiskan waktu bersantai dengan ponsel pintar mereka di tempat tidur. Bagi seseorang yang hidup dengan penuh tujuan, bangun setiap pagi adalah sambutan yang menyegarkan untuk hari lain yang penuh kerja keras namun bermakna.

2. Kamu Menghabiskan Waktu Lebih Dari Dua Jam Sehari Untuk Kegiatan Tanpa Tujuan

Setiap aktivitas tentu memiliki tujuan, tergantung niatnya. Dalam kaidah Islam, "innamal a'malu bi niyah", amal/perbuatan seseorang tergantung niatnya.

Seperti yang dilakukan anak saya, banyak waktu yang ia habiskan untuk menonton K-Pop atau drama Korea. Kalau ditanya, dengan entengnya ia menjawab, "Sekalian belajar bahasa Korea, Pak."

Menonton film, bermain gim, atau menghabiskan waktu di media sosial pada dasarnya adalah suatu aktivitas tanpa tujuan. Tapi mengapa banyak orang melakukannya?

Alasan utamanya tentu saja karena ini hiburan, untuk menyenangkan banyak orang. Dalam dosis kecil, aktivitas-aktivitas "menghibur diri" ini dapat menjadi bagian penting dari proses "dekompresi", mengurangi tekanan hidup. Tapi jika dilakukan secara berlebihan, apalagi tidak ada tujuan apapun selain untuk bersenang-senang, mereka menjadi aktivitas yang menyia-nyiakan hidup kita.

Orang dengan tujuan hidup tidak menghabiskan waktu terlalu lama melakukan hal-hal seperti ini karena mereka sadar bahwa setiap waktu yang dihisap oleh kegiatan tanpa tujuan ini tidak akan pernah kembali. 

Malah, pikiran membuang waktu sebanyak itu bisa membuat mereka mual. Orang dengan tujuan hidup yang pasti tidak akan membuang waktu mereka dengan cara ini bahkan seandainya mereka bisa.

Ilustrasi diolah dari Canva
Ilustrasi diolah dari Canva

3. Kamu Merasa Tidak Siap Untuk Tidur di Penghujung Hari

Setiap orang yang hari-harinya dipenuhi dengan kegiatan yang memiliki tujuan bermakna selalu merasa lelah pada akhir hari. Baik itu pekerjaan mental atau pekerjaan fisik, aktivitas yang memiliki tujuan dapat menghabiskan seluruh energi dan membuat mereka siap untuk istirahat tidur setiap hari.

Jadi, ketika kamu tidak memanfaatkan hidupmu sebaik-baiknya, kamu merasa tidak lelah di penghujung hari. Dengan kata lain secara harfiah, kamu tidak memanfaatkan energimu sebaik-baiknya.

Itu sebabnya orang yang tanpa tujuan hidup bisa begadang sampai dini hari tanpa ada kegiatan yang berarti. Apakah kamu termasuk salah satunya? Silahkan nilai sendiri.

4. Kamu Menghabiskan Lebih Banyak Waktu Untuk Merencanakan Daripada Melakukan

Jika kamu menghabiskan lebih banyak waktu melamun, merencanakan, atau memikirkan masa depan daripada bekerja untuk mewujudkan masa depanmu itu, itu artinya kamu tidak memanfaatkan hidupmu sebaik-baiknya.

Orang yang membuat sesuatu dari diri mereka sendiri tidak duduk-duduk melamun tentang bagaimana masa depan mereka. Orang yang kreatif memilih tujuan untuk masa depan dan kemudian bekerja keras agar tujuan hidup mereka bisa tercapai. 

Seseorang yang menghabiskan seluruh waktunya dengan melamun saja bukanlah orang kreatif yang mau menghabiskan seluruh waktunya untuk melakukan aktivitas bermakna yang selaras dengan tujuan hidupnya.

5. Kamu Terlalu Mengkhawatirkan Apa yang Orang Lain Pikirkan Tentang Dirimu

Orang-orang yang berprestasi tinggi terlalu sibuk menyelesaikan sesuatu daripada mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. 

Jika kamu secara rutin khawatir tentang apa yang dipikirkan teman, keluarga, mantan, atau budaya pop kamu sukai, itu tandanya kamu membiarkan hidupmu berlalu begitu saja.

Alih-alih melakukan apa yang kamu anggap akan disukai atau disetujui orang lain, temukan tujuan hidupmu sendiri yang akan membimbingmu untuk menjadi jujur bahkan ketika dunia berbalik melawan dirimu. Jangan takut jika kamu dibilang aneh.

Nah, itu 5 tanda kamu menyia-nyiakan hidup yang bisa terlihat secara kasat mata. Hidup itu berharga, dan kita hanya punya satu kesempatan. Jangan menyia-nyiakan hidup dengan akivitas-aktivitas yang tidak memiliki manfaat, baik itu untuk diri kita maupun untuk orang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun