Bagi anak-anak, belajar mengaji Al Quran tidak bisa dilakukan secara online. Belajar mengaji tidak bisa hanya dengan diberi tugas lewat grup WhatsApp atau Google Classroom. Belajar mengaji juga tidak bisa dilakukan dengan sekadar memberi materi lewat siaran televisi.
Belajar mengaji membutuhkan interaksi langsung dengan guru ngaji agar anak-anak tahu letak kesalahan bacaannya. Tahu bagaimana tajwid bacaan Al Quran. Tahu apakah saat mereka membaca harakat dan huruf hijaiyah tertentu sudah benar dan baik pelafalannya.
Bagaimana bila anak-anak bertatap muka dengan gurunya lewat aplikasi teleconference?
Bisa sih, tapi seberapa banyak orangtua dan anak-anak yang bisa online dan memanfaatkan aplikasi teleconference untuk belajar mengaji? Berapa banyak guru ngaji yang mau mengajari murid-muridnya lewat aplikasi Zoom, misalnya.
Saya yakin, sedikit sekali orangtua atau guru ngaji yang punya pemikiran seperti itu, belajar ngaji dengan bertatap muka virtual. Untuk model pembelajaran seperti ini, butuh sumber daya digital yang lumayan besar.
Untuk Sementara, Orangtua Harus Menjadi Teladan Mengaji Al Quran
Pandemi Covid-19 ini tak hanya membuat para guru dan ustad di TPA/TPQ kehilangan sumber penghasilan mereka. Anak-anak juga kehilangan sumber ilmu mengajinya.
Kalau untuk pelajaran umum, orangtua bisa membantu proses belajar anak-anak mereka. Tapi untuk mengaji Al Quran, sulit rasanya peran yang sama bisa dilakukan para orangtua. Karena tidak semua orangtua bisa mengajari anak mereka mengaji sendiri dengan baik dan benar.
Saya tak hendak meremehkan kemampuan mengaji Al Quran para orangtua. Tapi mengajar membaca Al Quran itu butuh pengetahuan yang mendalam, lebih dari sekedar bisa membaca Al Quran saja.
Meski begitu, bukan berarti orangtua bisa lepas tangan begitu saja. Justru, dalam kondisi pandemi peran orangtua sangat vital. Tidak dengan mengajari anak-anak membaca Al Quran secara langsung, tapi dengan memberi teladan pada mereka untuk terus membaca Al Quran.
Tak ada pelajaran yang lebih baik selain memberi keteladanan. Dan bagi anak-anak, tidak ada teladan yang lebih baik selain orang tua mereka sendiri. Jika kita ingin anak-anak bisa lancar dan suka membaca Al Quran, berilah contoh pada mereka. Mengaji atau membaca Al Quran di depan mereka. Jadikan diri kita sebagai model pembelajaran pada mereka.
Lebih baik membelajari anak-anak untuk suka membaca Al Quran, daripada waktu luang mereka terbuang sia-sia. Kelak, bacaan Al Quran-nya bisa diperbaiki dengan mengaji langsung pada guru ngaji saat pandemi Covid-19 berlalu.