Bagaimana juga dengan mereka yang punya keterbatasan pengetahuan dan literasi. Sanggupkah mereka mengerjakan tes kompetensi dan kemampuan dasar yang cukup sulit dikerjakan?
Apa dan siapa yang hendak disasar pemerintah dalam program kartu prakerja ini? Rakyat miskin yang terkena PHK, atau generasi milenial urban yang melek digital dan pengetahuan tapi hobi rebahan saja?
Duh, mengingat betapa besarnya anggaran kartu prakerja yang konon mencapai 20 triliun rupiah, betapa ingin aku mengutuk siapapun juga yang menyalahgunakan anggaran tersebut, demi kepentingan pribadi maupun kelompoknya sendiri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!