"Apa yang bisa kita harapkan dari orang Cina?"
Dengan maksud ingin mempermalukan Wu, Mesny nekad memeriksa pasien di rumah sakit terdekat tanpa mengenakan masker buatan Wu. Dua hari kemudian dokter Gerald Mesny tewas karena infeksi penyakit tersebut.
Dokter-dokter lain di wilayah tersebut mencoba untuk mengembangkan masker sendiri-sendiri. Namun masker buatan Wu lebih teruji secara empiris dapat melindungi pengguna dari bakteri. Selain itu, masker yang dirancang Wu dapat dibuat secara handmade dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan murah.
Popularitas masker Wu pun melesat menembus batas Tembok Besar Cina melalui berita di surat kabar internasional. Saat dunia dilanda pandemi flu pada 1918, masker Wu terkenal di kalangan ilmuwan dan masyarakat. Perusahaan di seluruh dunia tanpa sungkan meniru dan memproduksi masker serupa untuk membantu mengurangi penyebaran penyakit flu.
Masker N95, Dari Industri Pertambangan Ke Rumah Sakit
Masker N95 yang diproduksi 3M dan menjadi terkenal karena wabah virus corona merupakan turunan dari masker buatan dokter Wu. Perusahaan yang aslinya bernama Minnesota Mining & Manufacturing Company ini awalnya bergerak di bidang pertambangan mineral. Didirikan pada 1902, 3M mulanya hendak menambang korundum, mineral yang ideal untuk membuat amplas dan roda gerinda.
Ternyata, apa yang mereka pikir korundum tidak lain hanya mineral tingkat rendah yang disebut anorthosite. Meski begitu, 3M Â yang pada 1905 pindah ke Duluth tetap meneliti dan membuat amplas sebagai produk utama mereka. Lambat laun, rantai produksi 3M mulai berjalan di industri kimia.
Pada 1951, DuPont mulai membeli PFOA dari 3M untuk digunakan dalam pembuatan teflon. Sejak itu, produk berlapis teflon dari DuPont menjadi sumber penghasilan miliaran dolar mereka. Perusahaan 3M pun kian fokus pada produksi bahan baku industri berbasis bahan kimia.
Di periode tahun yang sama, Sara Little Turnbull, mantan editor dekorasi untuk majalah House Beatiful berkonsultasi dengan divisi "Pembungkus Kado" perusahaan 3M. Saat itu, 3M yang memproduksi pita tengah mengembangkan teknologi untuk mengambil polimer yang meleleh dan meledakkannya menjadi kain serat kecil agar pita menjadi lebih kaku. Turnbull menyadari potensi yang lebih besar untuk proses ini, dan dia mulai bereksperimen dengan bahan tersebut untuk bantalan bahu, serta bagian lain dari industri fesyen.
Pada 1958, Turnbull mengajukan presentasi ke 3M dan mendorong 3M untuk masuk ke bisnis produk non bahan baku pita ini dengan cara yang lebih besar. Dia mempresentasikan lebih dari 100 ide produk untuk teknologi tersebut hingga kemudian Turnbull  ditugaskan untuk merancang bra yang dicetak.
Sayangnya, di tahun-tahun yang sama, Trunbull harus menghabiskan banyak waktu mengunjungi anggota keluarga yang sakit di rumah sakit. Dia kehilangan tiga orang yang dicintai secara berurutan. Dan dari kesedihan itu muncul penemuan baru: Masker bedah "gelembung" yang dirilis 3M pada tahun 1961. Masker ini, diilhami dari cangkir bra yang juga dirancang Turnbull sendiri.