"Tahun itu adalah transfigurasi-nya. Kesendirian dan hampir tanpa komunikasi, ia menjadi ahli matematika terpenting di dunia."
Sementara Newton sendiri menekankan bahwa absen yang dipaksakan ini adalah yang paling bermanfaat secara intelektual dari seluruh hidupnya.
"Karena pada masa itu saya berada di puncak usia saya untuk penemuan & Matematika & Filsafat serta dapat berpikiran lebih dari pada setiap saat sejak itu."
Bagaimana dengan kita?
Jadilah Coronapreneur Seperti Isaac Newton
Di saat pandemi Covid-19, banyak orang yang merasa bosan dengan suasana karantina. Baru dua minggu menjalani pembatasan sosial, kita sudah mengeluh akan semua keterbatasan yang ada.
Tentu saja, kondisi ini adalah saat yang sulit bagi kita semua. Hidup kita seperti terbalik, dan rutinitas kita terganggu karena pandemi Covid-19 ini.
Terlalu banyak kecemasan, terlalu banyak keputusasaan. Tapi, apakah kita akan menyerah begitu saja?
Sebaliknya, dengan banyaknya waktu luang, kita bisa mencontoh Isaac Newton. Kita bisa memanfaatkan waktu absen mendadak ini untuk merefleksikan kembali kekuatan yang kita miliki, dan merubahnya menjadi kreativitas yang lebih berarti.
Perubahan tiba-tiba pada ritme zaman kita, dan keterasingan yang dipaksakan, dapat melepaskan imajinasi dan daya cipta kita dengan cara-cara yang mungkin mustahil di bawah keadaan biasa.
Kita bisa mengubah tahun pandemi ini menjadi Tahun Keajaiban. Daripada mengeluh, pengalaman "karantina" ini bisa menjadi puncak kreativitas dan produktivitas kita. Mungkin, inilah saat terbaik bagi kita untuk merumuskan ide-ide terbesar, dan melakukan pekerjaan terbaik yang bisa kita lakukan.
Jadilah Coronapreneur - entrepreneur selama pandemi corona - seperti Isaac Newton. Seorang entrepreneur yang produktif selama masa karantina karena wabah penyakit.