Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

5 Fakta Virus Corona untuk Mereka yang Masih Keras Kepala

24 Maret 2020   08:34 Diperbarui: 24 Maret 2020   08:27 2410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam situasi pandemi corona hari ini, jangan panik, tapi juga jangan meremehkan (axios.com/Sarah Grillo)

Sekalipun sudah dihimbau dan diminta untuk tidak beraktivitas di luar, masih banyak masyarakat yang tidak mematuhinya. Terutama anak-anak mudanya.

Saya tidak menyalahkan mereka yang tidak bisa bekerja dari rumah, karena memang pekerjaan mereka hanya bisa dilakukan di kantor atau pabrik. Saya juga tidak menyalahkan orang-orang yang harus mencari nafkah dengan berjualan di pinggir jalan, karena itu satu-satunya jalan dan harapan mereka untuk tetap bisa mencari nafkah.

Yang sangat saya sesalkan adalah, banyak anak-anak muda yang menganggap remeh pandemi covid-19 ini. Banyak anak-anak muda yang keras kepala dan tidak mempedulikan keselamatan diri maupun keselamatan orang lain dengan tetap berkeliaran di luar rumah.

Selain anak-anak muda seperti itu, ada juga generasi tua yang kolot dan keras kepala. Dengan berlindung di balik alasan syariat agama, mereka tidak mengindahkan fatwa ulama dan pemuka agama.

Sementara di saat yang sama di rumah sakit-rumah sakit, para dokter, perawat dan tenaga medis lain berjuang mempertaruhkan nyawa dengan risiko tertular penyakit covid-19 demi merawat dan mengobati orang-orang yang terinfeksi virus corona. Yang faktor penularannya mungkin salah satunya berasal dari mereka.

Padahal, mereka yang keras kepala ini juga memainkan peran penting untuk menjaga diri mereka sendiri dan komunitas mereka tetap aman dari risiko terinfeksi virus corona.

5 Fakta Virus Corona untuk Mereka yang Masih Keras Kepala

Jika berbagai himbauan, ajakan maupun nasehat baik-baik belum mampu menyadarkan mereka, mungkin 5 fakta virus corona ini dapat membuat mereka yang masih keras kepala segera sadar. Setidaknya untuk menjaga jarak sosial dan tidak berkelompok serta menghindari kerumunan massa.

1. Tingkat infeksi virus corona meningkat secara eksponensial

Banyak yang menganggap virus corona tidak mematikan. Memang, dibandingkan wabah penyakit SARS, virus corona tidak punya daya serang yang mematikan. Tapi, virus ini memiliki daya sebar dan daya penularan yang jauh lebih menakutkan.

WHO memperkirakan tingkat infeksi untuk virus corona baru adalah antara 2 dan 2,5, yang berarti bahwa setiap orang yang sakit akan menginfeksi dua atau tiga orang lagi. Pada kecepatan itu, jumlah orang yang terinfeksi virus corona akan berlipat ganda setiap enam hari.

Peningkatan secara eksponensial ini membuat ahli epidemiologi memprediksi bahwa 40% hingga 70% dari populasi dapat tertular virus jika langkah-langkah jarak sosial yang ekstrim tidak diambil.

2. Virus ini dapat hidup di permukaan benda hingga tiga hari

Salah satu penyebab virus ini memiliki daya sebar yang cepat dan luas adalah kemampuannya untuk hidup di permukaan. Dalam sebuah percobaan, para ilmuwan menciptakan aerosol yang berisi virus corona baru untuk meniru bagaimana virus itu akan disebarkan oleh bersin, batuk, atau napas. Kemudian, mereka menyemprotkan aerosol tersebut ke permukaan yang berbeda untuk melihat berapa lama virus bisa bertahan.

Pada tembaga, virus dapat dideteksi hingga empat jam, pada kardus hingga 24 jam, dan pada plastik dan stainless steel selama dua hingga tiga hari. Ini berarti bahwa objek dapat tetap terkontaminasi untuk waktu yang lebih lama. 

Ini juga berarti orang-orang dapat terinfeksi virus jika mereka menyentuh objek dan kemudian menyentuh wajah mereka. Kita juga dapat terinfeksi jika menghirup/terkena paparan bersin, batuk, atau napas orang yang positif corona.

3. Orang-orang dapat menularkan virus sejak awal bahkan sebelum mengalami gejala

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Jerman menemukan bahwa sembilan orang yang terinfeksi virus corona menumpahkan sejumlah besar virus - ribuan hingga jutaan salinan - pada awal hari pertama infeksi mereka. Itu adalah saat mereka hanya memiliki gejala ringan, seperti demam.

Bahkan, jumlah virus di hidung dan tenggorokan berada di tingkat tertinggi pada hari pertama dan menurun pada hari-hari berikutnya. Ini menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi dapat menularka virus bahkan sebelum mereka mengalami gejala sakitnya.

4. Diperlukan waktu hingga 11 hari saat gejala pertama muncul setelah infeksi

Penelitian telah menunjukkan bahwa masa inkubasi  virus corona rata-rata adalah lima hari. Artinya,  beberapa orang akan mengalami gejala lebih cepat dan beberapa orang bisa mengalami gejala lebih lambat.

Studi ini juga melaporkan bahwa hanya 2,5% orang menunjukkan gejala dua hari setelah paparan, dan 97,5% orang menunjukkan gejala setelah 11 hari terinfeksi. 

Ini berarti bahwa jika kita melakukan kontak dengan seseorang yang positif corona, kita harus dikarantina selama 14 hari penuh agar aman. Kerangka waktu ini sangat penting karena kita bisa sangat menularkan virus selama waktu ini dan bahkan kita tidak menyadarinya.

5. Bukan hanya orang tua yang rentan terkena penyakit COVID-19

Anak-anak muda yang keras kepala meremehkan risiko penyakit Covid-19 karena menganggap daya tahan tubuh mereka lebih kuat. Ini merujuk pada tingkat kematian akibat virus corona lebih banyak terjadi pada orang di atas usia 60 tahun.

Namun, sebuah laporan baru dari CDC menemukan bahwa di AS, 38% orang yang dirawat di rumah sakit karena positif corona berusia antara 20 dan 54. Sementara 12% dari tempat tidur di ruang ICU ditempati oleh orang berusia 20 hingga 44 tahun.

Ingat, sekalipun virus itu tidak membunuh kita karena faktor usia muda, virus ini masih bisa membuat kita menderita sakit parah.

Jangan Panik, Tapi Juga Jangan Meremehkan

Menyampaikan fakta tentang keganasan virus corona bukan berarti hendak membuat keadaan bertambah panik. Niat dan tujuannya cuma satu: Supaya setiap orang menganggap serius pandemi corona ini dan TIDAK MEREMEHKAN.

Dalam situasi pandemi corona hari ini, setiap orang memiliki tanggung jawab.  Tidak hanya untuk melindungi diri mereka sendiri, tetapi juga untuk melindungi teman-teman, keluarga, tetangga, dan komunitas mereka.

Tentunya, kita tidak ingin menjadi vektor atau perantara menularnya penyakit ini, dan cara terbaik untuk mencegah wabah corona adalah dengan secara ketat mempraktikkan social distancing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun