Beberapa orang bahkan mengatakan bahwa gerakan naik-turun jabat tangan bisa menghilangkan pisau atau belati yang mungkin disembunyikan di lengan baju. Namun penjelasan yang lebih mendekati maknanya adalah bahwa jabat tangan merupakan simbol dari itikad baik ketika membuat sumpah atau janji. Saat mereka menggenggam tangan, orang-orang menunjukkan bahwa kata-kata mereka adalah ikatan suci.
Salah satu penggambaran jabat tangan paling awal ditemukan pada abad kesembilan SM yang menunjukkan Raja Asiria Shalmaneser III berjabat tangan dengan penguasa Babel untuk menyegel aliansi. Homer, penyair epik menggambarkan gerakan jabat tangan beberapa kali dalam "Iliad" dan "Odyssey," paling sering dalam kaitannya dengan janji dan menunjukkan kepercayaan.
Dalam perkembangannya, salaman telah menjadi etiket pergaulan sehari-hari. Hal ini dipopulerkan oleh Quaker pada abad ke-17, yang memandang genggaman tangan sederhana sebagai alternatif yang lebih egaliter daripada membungkuk atau memberi tip.
Boleh Berjabat Tangan, Asalkan Cuci Tangan
Karena sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, tentu sulit bagi kita untuk menghilangkannya, meski untuk sementara waktu. Ada rasa canggung saat kita harus menolak jabat tangan dari seseorang yang tidak mengerti atau tidak mau tahu dengan himbauan para pakar kesehatan. Lalu, bagaimana cara menyikapi hal ini?
Sebisa mungkin kita memang harus menghindari jabat tangan. Namun, bukan berarti tindakan ini terlarang sama sekali. Kita masih bisa berjabat tangan dengan catatan harus memperhatikan 2 hal ini:
- Cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer setiap kali usai berjabat tangan
- Jangan menyentuh wajah setelah berjabat tangan
Berjabat tangan memang bisa membuat virus/kuman penyakit menempel di tangan kita. Tapi, dengan tindakan pencegahan berupa mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah, ini akan meminimalisir risiko penularan virus pada diri kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI