Jumlah pasien positif corona di Indonesia terus meningkat secara eksponensial. Sesuai konfirmasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per hari ini (Senin, 16/3) ada 17 kasus baru yang terkonfirmasi positif Corona.
"Ada tambahan kasus, sebanyak 17 kasus confirmed positif yang baru," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Ahmad Yurianto di RSPI SS, Jakarta, Senin (16/3/2020). Dengan demikian, total pasien positif corona menurut catatan Kemenkes sebanyak 134 orang.
Semakin bertambahnya pasien positif corona akhirnya membuat pemerintah mengambil keputusan drastis. Menurut Yurianto, apabila ada pasien positif virus corona covid-19 tanpa gejala akan diisolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Sudah barang tentu tracing semakin masif, semakin gencar, maka kasus positif yang kita temukan semakin meningkat. Tapi sekarang tak berarti bahwa kasus positif harus diisolasi di rumah sakit, ada beberapa kasus positif tanpa gejala yang akan kita karantina, diisolasi di rumahnya secara mandiri," kata Yurianto dalam kesempatan jumpa pers yang sama.
Nantinya, pemerintah akan mengunggah pedoman isolasi mandiri di situs resmi Kemenkes. Situs ini juga memuat informasi terkait jumlah pasien dalam pengawasan hingga dalam pemantauan.
Bagaimana Caranya Pasien Positif Corona Diisolasi Mandiri di Rumah?
Meskipun belum mengetahui detil pedoman isolasi mandiri, pernyataan juru bicara pemerintah ini langsung menimbulkan pertanyaan utama: Bagaimana caranya si pasien positif corona itu diisolasi di rumah secara mandiri?
Berkaca dari kasus pasien positif corona yang melarikan diri dari isolasi di RSPS Persahabatan, pasien yang diisolasi secara mandiri malah sangat rentan menularkan virus ke banyak orang. Orang pertama yang rentan tertular tentu saja keluarga/orang lain yang merawatnya.
Tidak semua pasien dan keluarganya mengerti langkah-langkah medis untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona. Orang yang merawat atau keluarga dalam satu rumah juga tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai.
Selain itu, pasien yang diisolasi mudah mengalami depresi. Jika tidak diawasi dengan ketat, pasien bisa jalan-jalan keluar lingkungan rumahnya dengan seenaknya.
Harap diingat, tidak semua orang memiliki kepedulian terhadap kesehatan dirinya sendiri maupun orang lain. Iya kalau pasien tersebut sadar diri bahwa dirinya bisa menularkan virus, bagaimana bila pasien tersebut orang yang cenderung sosiopat, ingin menulari orang lain?
