Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bersatu Lawan Corona atau Bersatu Jegal Anies?

15 Maret 2020   11:36 Diperbarui: 15 Maret 2020   11:45 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anehnya, saat pemerintah mengajak masyarakat bersatu mencegah penyebaran virus corona, para buzzer pro pemerintah dan lawan politik Anies terus saja membully. Jadi, tajuk itu pun menjadi paradoks tersendiri: Bersatu Lawan Corona atau Bersatu Jegal Anies?

Padahal bisa kita lihat sendiri, Anies tak hendak mendirikan panggung kampanye di tengah kewaspadaan terhadap pandemi corona. Anies tak hendak mengoleskan citra di tengah kecemasan masyarakat akan wabah corona. Anies hanya ingin melakukan yang terbaik bagi warganya, di saat pemerintah pusat tidak bisa lagi diharapkan bantuannya.

Beberapa kebijakan Anies pun ditiru oleh pemimpin daerah lain yang wilayahnya terpapar virus corona. Sekolah diliburkan, masyarakat dihimbau membatasi diri untuk keluar rumah. Ruang publik ditutup, acara-acara yang mengundang kerumunan banyak orang ditangguhkan.

Wajar, apabila banyak yang menilai saat ini kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, khususnya kabinet presiden Jokowi sudah berada di titik nadir. Masyarakat seolah tak berharap banyak mengingat lambat dan bebalnya pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran wabah corona.

Jika dalam beberapa hari ke depan pemerintah pusat masih juga bebal dan tidak jujur dalam mengungkap situasi yang sebenarnya, pemerintah daerah tak perlu ragu dan takut dalam mengambil keputusan dan kebijakan sendiri tanpa perlu menunggu komando pemerintah pusat. Langkah ini perlu dilakukan pemerintah daerah demi melindungi warganya dari paparan virus corona yang semakin luas penyebarannya di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun