Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies yang Memilih Jujur dan Pemerintah Pusat yang Terlanjur Takabur

14 Maret 2020   23:26 Diperbarui: 14 Maret 2020   23:24 5682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meliburkan sekolah di Jakarta untuk mencegah penyebaran virus corona (foto: Kompas.com/Nursita Sari)

Sebelum pemerintah pusat mengumumkan Indonesia positif corona, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah mendahului dengan menyebutkan ada beberapa warganya yang sedang dalam pengawasan karena diduga terinfeksi virus corona.

Sebelum pemerintah pusat menjadikan wabah corona sebagai bencana nasional, Anies Baswedan sudah mengantisipasi dengan menutup beberapa ruang publik dan tempat wisata.

Di saat pemerintah pusat masih menimbang status darurat nasional dan opsi isolasi daerah pusat penyebaran wabah, Anies Baswedan meliburkan sekolah dan meminta warganya untuk membatasi diri keluar  rumah.

Langkah sigap Anies tak pelak mengundang apresiasi dari banyak pihak. Bahkan kebijakan tutup pintu yang meskipun belum dilakukan sepenuhnya ditiru oleh beberapa pemerintah daerah lainnya.

Anies Memilih Jujur, Pemerintah Pusat Terlanjur Takabur

Kebijakan Anies kontras dengan apa yang dilakukan pemerintah pusat. Jika Anies memilih jujur, pemerintah pusat terlanjur takabur.

Tentu kita masih ingat pernyataan Menkes Terawan maupun Menkopolhukam Mahfud MD yang meminta masyarakat tidak mempercayai hoaks adanya virus corona di Indonesia. Pernyataan mereka saat itu ditujukan untuk menanggapi pernyataan Anies Baswedan yang mengatakan beberapa warga DKI Jakarta berstatus "pengawasan" corona.

Selain "melawan" pernyataan Anies, beberapa pejabat pemerintah dengan "takaburnya" mengatakan Indonesia dan warganya kebal terhadap serangan Covid-19. Menteri Perhubungan Budi Karya misalnya, mengatakan bangsa Indonesia kebal virus corona karena doyan makan nasi kucing.

"Tapi (ini) guyonan sama Pak Presiden ya, insya Allah ya, (virus) COVID-19 tidak masuk ke Indonesia karena setiap hari kita makan nasi kucing, jadi kebal," kata Budi Karya saat menyampaikan pidato ilmiah dalam acara peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-74 di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin (17/2).

Ironisnya, di saat pemerintah masih bebal dalam menangani pandemi corona, Menhub menjadi pejabat pemerintah pertama yang positif corona.

Lambat dan Bebal, Apa yang Hendak Disembunyikan Pemerintah?

Lambat dan bebalnya pemerintah pusat dalam menangani penyebaran virus corona mengundang keprihatinan banyak pihak. Apa sebenarnya yang hendak disembunyikan pemerintah? Mengapa mereka tidak mau jujur sejak awal dan mengakui fakta yang sebenarnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun