Istriku menyebutnya ikan Dorang KW.
"Mana ada jenis ikan Dorang kualitas KW?" protesku.
"Lho iya Mas. Coba lihat bentuknya, putih dan pipih mirip dengan ikan dorang kan?" kata istriku sambil menyodorkan satu ekor ikan dorang KW itu di depan hidung.
Memang benar, bentuk ikan ini mirip ikan dorang. Sisik kulitnya lembut, berwarna putih keperakan. Bentuk tubuhnya pipih melebar, tapi tidak selebar ikan dorang asli.
"Iya, memang mirip dengan ikan dorang. Tapi masa namanya ikan dorang KW sih?" tanyaku tidak percaya.
Sambil tertawa lepas, istriku mengambil kembali ikan di tanganku lalu menaruhnya di wadah berisi cairan berwarna kekuningan. Kutebak itu bumbu kunir yang biasa dipakai istriku untuk membumbui segala jenis ikan sebelum menggorengnya.
"Kata penjualnya ikan ini namanya ikan Marmoyo. Jangan tanya mengapa diberi nama Marmoyo. Aku sendiri juga bingung kok ada ikan namanya Marmoyo," tambah istriku buru-buru sebelum aku sempat bertanya lagi.
Keterangan istriku membuatku tambah bingung. Ikan Marmoyo? Jenis ikan apalagi ini? Kok kayak nama-nama di dunia pewayangan?
Daripada penasaran, akhirnya aku mengeluarkan jurus terakhir: Tanya Google!
Ikan Marmoyo Termasuk Keluarga Besar Ikan Kuwe
Tapi, hasilnya sama saja. Baru kali ini aku merasa kecewa dengan Google. Meski sudah mengetikkan berbagai kata kunci yang berkaitan dengan "Ikan Marmoyo", aku tidak mendapatkan banyak penjelasan yang berarti.