Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pelajaran dari Sutradara yang Memprediksi Dirinya Sendiri Menang Oscar

18 Februari 2020   22:54 Diperbarui: 18 Februari 2020   22:52 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matthew A. Cherry usai memenangkan penghargaan Oscar kategori sutradara terbaik film animasi pendek (sumber foto: foxnews.com)

Di saat perhatian dunia tertuju pada kemenangan film Parasite dan aktor Joaquin Phoenix, ada satu nama pemenang Oscar yang luput dari perhatian. Padahal, sang pemenang ini punya kisah yang sangat unik, kalau boleh dibilang cukup menakjubkan terkait keberhasilannya meraih penghargaan bergengsi di bidang perfilman dunia ini.

Pada 2012, Matthew A. Cherry memposting di akun twitternya bahwa suatu saat nanti dia akan dinominasikan di ajang Academy Award:

Empat tahun kemudian, mantan pemain NFL (sepakbola Amerika) yang memulai debutnya sebagai sutradara beberapa video musik dan film indie dengan anggaran murah ini kembali men-tweet prediksi bombastis: "Apakah ada seniman 3D yang mengikuti saya? Saya mendapat ide film pendek layak Oscar untuk pergi dengan gambar ini. Tangkap aku ."

Dan Cherry memang berhasil.  Delapan tahun setelah prediksi awalnya, Cherry membawa pulang piala Oscar untuk film animasi pendeknya, Hair Love. Film ini bercerita tentang seorang ayah keturunan Amerika-Afrika yang belajar menata rambut putrinya ketika ibunya dirawat di rumah sakit.

Sehari usai memenangkan penghargaan sutradara terbaik kategori film animasi pendek, Cherry membagikan ulang postingannya di tahun 2016, disertai caption: Nailed it!

Dalam pidato kemenangannya, Cherry mempromosikan pentingnya representasi dalam animasi dan untuk mengadvokasi UU CROWN, sebuah undang-undang yang diusulkan di negara-negara bagian di seluruh Amerika Serikat yang akan melarang diskriminasi berdasarkan gaya dan tekstur rambut.

"Kami ingin menormalkan rambut hitam," kata Cherry di podium.

3 Pelajaran dari Kemenangan Matthew A. Cherry

Di luar "keajaiban" dari kemenangan yang diraihnya, ada tiga pelajaran yang bisa kita ambil dari sosok Matthew A. Cherry.

1. Ide Awal Boleh Buruk, Tapi Hasil Akhir Pasti Akan Indah

Jika kita lihat gambar pertama yang diposting Cherry, kita mungkin akan berpikir gambar itu buruk, tidak layak untuk difilmkan. Tapi Cherry mengambil risiko dicela dan memilih untuk menempatkan idenya di luar sana.

Cherry memilih agar dunia tahu dia punya ide yang dirasakannya layak memenangkan Oscar. Dan keberaniannya terbayar lunas, malah berlebihan.

Kebanyakan kita tidak seberani Cherry. Kita terlalu takut menempatkan ide-ide yang kita miliki hanya karena kita menganggap ide tersebut buruk, belum sempurna. Kita memilih untuk menunda ide tersebut karena khawatir ide buruk itu tidak bisa tereksekusi dengan baik.

Begitu pula dalam hal menulis. Banyak orang yang mengatakan tidak bisa atau takut menulis. Padahal aslinya dia merasa takut ide tulisannya, kata-kata dalam tulisannya dianggap buruk oleh orang lain.

"It's not the fear of writing that blocks people, it's the fear of not writing well; something quite different."

"Bukan rasa takut menulis yang menghalangi orang, itu adalah rasa takut tidak menulis dengan baik; sesuatu yang sangat berbeda." -- Scott Berkun.

Ketidakmampuan kita untuk meletakkan kata-kata di halaman itu berasal dari keengganan bawah sadar untuk menulis apa pun yang tidak sepenuhnya sempurna. 

Ketidakmampuan kita merealisasikan ide berasal dari keengganan bawah sadar untuk memulai apa pun yang tidak sepenuhnya sempurna.

Kata Jacques Barzun:

..."biarlah kalimat yang pertama itu seburuk yang diinginkannya sendiri...."

Dalam hal ini, ide awal itu tidak perlu sempurna. Biarkan dunia mengetahui ide-ide kreatif yang kita miliki. Seburuk apapun ide tersebut, hasil akhirnya pasti akan indah. Matthew A. Cherry membuktikan hal ini.

2. Pentingnya Keyakinan Diri untuk Bisa Sukses

Keyakinan diri adalah unsur penting untuk sukses, seperti yang ditunjukkan Matthew A. Cherry. Sejak 2012, dia yakin suatu saat namanya akan muncul dalam nominasi Academy Award sekalipun ide awalnya dianggap buruk oleh kebanyakan orang. Selama 4 tahun keyakinannya tidak goyah, malah semakin kuat yang ditunjukkan lewat tweet-nya pada 2016. 

Henry Ford mengatakan,

"Apakah Anda berpikir Anda bisa atau tidak, Anda mungkin benar".

Matthew A. Cherry tentu mengira dia bisa - dan itu menjadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya.

3. Sebutkan Tujuan dan Niat Kita dengan Jelas

Bagian terbaik dari pelajaran yang bisa kita ambil dari Matthew A. Cherry adalah dia menyebutkan tujuannya dengan jelas: Piala Oscar!

Ada kekuatan nyata saat kita menyatakan niat atau tujuan, terutama jika kita ingin melakukan sesuatu yang besar.

Dulu, saya mendapat pelajaran bahwa jika kita ingin menggapai impian, tulislah mimpi itu. Nyatakan apa yang jadi tujuan kita dengan jelas, di depan orang-orang terdekat. Niatkan dengan sepenuh hati, dan percaya bahwa suatu saat mimpi itu bisa kita raih.

Kata guru saya, takdir bisa berubah karena doa. Menyatakan tujuan, menyatakan niat dari apa yang kita impikan termasuk dalam kategori doa.

Diri Kita di Masa Depan Akan Berterima Kasih Atas Apa yang Kita Mulai

Matthew A. Cherry yang sekarang tentu akan berterima kasih pada dirinya 8 tahun lalu. Karena tanpa ide "layak Oscar" yang dia umumkan pada dunia pada 2012, dirinya di tahun 2020 tidak akan bisa berdiri di panggung kehormatan Academy Award.

Apa yang kita mulai sekarang, betapapun kecilnya, betapapun tidak sempurna, betapapun idenya banyak yang tidak sesuai dengan orang lain, mungkin saja akan menjadi sesuatu yang besar dan indah di tahun-tahun mendatang. Tetapi, itu semua hanya akan terjadi jika kita memulai.

Pada akhirnya, diri kita di masa depan akan berterima kasih atas apa yang kita mulai hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun