Menurut catatan Sensor Tower, TikTok memiliki 500 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Yah, memang sih separuhnya disumbang dari pengguna di negara asalnya sendiri, yakni China dan sepertiganya disumbang pengguna dari India.
Tapi, dengan jumlah sebesar itu dan mempertimbangkan pertumbuhannya yang pesat, TikTok bisa menjadi ancaman yang serius bagi platform media sosial lain yang sudah lama eksis. Angka 500 juta ini sudah melewati jumlah pengguna aktif dari Twitter, Linkedin dan Snapchat. Dan tak lama lagi mungkin bisa melewati jumlah pengguna Instagram yang tercatat punya 1 miliar pengguna aktif.
3. Lebih dari 1,5 miliar Unduhan di App Store dan Google Play
Pada November 2019, Sensor Tower melaporkan bahwa TikTok telah melampaui 1,5 miliar unduhan aplikasi di seluruh dunia.
Satu miliar unduhan aplikasi adalah hal yang sangat kritis yang belum banyak dilampaui aplikasi lainnya hingga sekarang. Terutama tidak dalam jangka waktu yang singkat. Ingat, TikTok diluncurkan pada 2016 --- baru seumur jagung.
Bandingkan dengan Facebook, yang didirikan pada 2004. Mereka butuh waktu yang lebih lama untuk membangun diri hingga menjadi sebesar sekarang.
Setelah TikTok melewati satu miliar unduhan aplikasi, Facebook dan pemain besar lainnya harus mulai waspada dan tak bisa lagi memandang remeh bintang baru yang sedang naik daun ini.
Dengan jumlah unduhan 1,5 miliar dan lebih dari 500 juta pengguna aktif, TikTok membuat Bytedance yang didirikan pada 2012 menjadi startup paling bernilai di dunia dengan valuasi lebih dari $ 75 miliar.
4. Aplikasi untuk Gen Z, bukan untuk Anak-anak
Awalnya saya menganggap TikTok tak lebih dari aplikasi untuk anak-anak. Selain karena dikenalkan oleh keponakan berusia 8 tahun, persepsi ini juga berangkat dari namanya yang unik, terdengar sangat catchy di telinga: TikTok.
Faktanya, TikTok adalah aplikasi untuk Gen Z, untuk anak-anak remaja masa kini. Dibandingkan dengan platform media sosial lainnya, TikTok memiliki basis pengguna termuda.
Hampir 70 persen pengguna TikTok berusia antara 16 hingga 24 tahun, yang berarti bahwa hanya 30 persen berusia 25 tahun ke atas. Seiring waktu, banyak orang dewasa yang menggunakan TikTok. Pergeseran demografi ini mengingatkan kita pada Facebook dan Instagram.
Niat awal Mark Zuckerberg adalah membuat jejaring sosial untuk mahasiswa. Jadi, tentu saja pengguna pertama Facebook adalah generasi muda saat itu. Seiring waktu, ayah, ibu hingga nenek mereka tahu Facebook, tertarik lalu ikut bermain.