Alamak, demi kesopanan dan untuk menjaga kerukunan, saya mencoba untuk tersenyum, meski perut sudah meronta-ronta ingin memuntahkan daging itu keluar.
Jadi, seperti apa rasanya?
Yah, karena pengalaman itu sudah berlalu belasan tahun, otak saya tidak mampu mengingat lagi bagaimana rasanya. Kalau tahu, judul artikel ini akan saya tulis "Begini Rasanya Daging Kelelawar".Â
Karena tidak ingat lagi bagaimana rasanya daging kelelawar yang pernah saya makan dulu, maka artikel ini saya beri judul berupa pertanyaan, barangkali kalian punya jawabannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!