Di setiap musibah selalu ada hikmah. Itu petuah orang bijak sejak dulu kala. Seburuk apapun kejadian yang menimpa kita, selalu ada pelajaran yang bisa kita ambil.
Termasuk pula saat banjir menerjang beberapa wilayah Indonesia di hari pertama tahun 2020. Beberapa wilayah di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Kalimantan dan pulau Sumatera menerima "kado tahun baru" berupa bencana banjir.
Ribuan rumah rusak dan terendam air yang menerjang bak aliran sungai yang deras, yang mengakibatkan ratusan ribu penduduk terpaksa mengungsi. Di Jatiasih, Bekasi, puluhan mobil hanyut hingga saling menumpuk di tepi jalan setelah banjir perlahan surut. Belum lagi jatuhnya beberapa korban meninggal dunia maupun luka-luka dan sakit.
Terlepas dari antisipasi apapun yang sudah dilakukan pemerintah di masing-masing daerah yang terdampak banjir, bencana banjir kali ini memang sangat mengejutkan. Curah hujan yang sangat tinggi, yang menurut BMKG tertinggi dalam 24 tahun terakhir menjadi salah satu faktor timbulnya bencana banjir.
Di luar itu, budaya masyarakat setempat juga ikut ambil bagian dari datangnya banjir bandang yang menghantam wilayah Jabodetabek serta beberapa daerah lainnya. Sekalipun teknologi sudah sedemikian maju, masih banyak masyarakat yang menganut budaya primitif, tanpa rasa malu membuang sampah sembarangan.
Saat ini, beberapa wilayah yang terkena banjir perlahan mulai surut. Seperti biasa, hikmah suatu peristiwa baru bisa kita lihat setelah peristiwa itu terjadi. Lalu, apa hikmah dari banjir awal tahun 2020 ini?
Sebelumnya, mari kita pertegas dulu apa makna dari hikmah itu sendiri. Selama ini banyak yang menganggap pengertian dari hikmah itu hanya sebatas "pelajaran", padahal tidak begitu.
Menurut KBBI, hikmah adalah [n] kebijaksanaan (dari Allah); arti atau makna yang dalam, manfaat.
Menilik pengertian tersebut, kata hikmah hampir memiliki kesamaan dengan arti kata berkah: karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi manusia.
Nah, jika kita ingin mengambil hikmah (kebijaksanaan atau makna yang dalam dan bermanfaat) dari banjir di awal tahun ini, anggaplah banjir tersebut sebagai berkah.
Bagaimana bisa? Bukannya banjir itu malah mendatangkan kerugian?