Sejak pertama kali difilmkan pada 2008, sudah ada 7 film yang menceritakan perjalanan hidup ahli bela diri Wing Chun asal Hongkong, Ip Man/Master Yip. 6 film mengisahkan Ip Man sebagai sosok sentral, sedangkan 1 film merupakan spin off dari film Ip Man 3 yang mengisahkan Cheung Tin Chi musuh utama Ip Man yang sama-sama ahli beladiri Wing Chun.
Uniknya, keenam film tentang Ip Man yang sudah dirilis tersebut dibintangi oleh 4 aktor yang berbeda dengan linimasa yang berbeda pula. Donnie Yen (Ip Man 1,2 dan 3), Tony Leung (Ip Man: Grandmaster Yipman), Anthony Chau (Ip Man: The Final Fight) dan Dennis To (The Legend is Born: Ip Man) bergantian memerankan sosok ahli beladiri yang pernah menjadi guru dari Bruce Lee ini.
Meskipun ada 4 aktor yang pernah memerankan Ip Man, Donnie Yen dianggap sebagai aktor yang paling pas memerankan Master Yip. Ini tak lepas dari kontribusi Donnie Yen di 3 film Ip Man, sehingga dirinya seolah identik dengan Master Yip itu sendiri.
Tiga tahun setelah rilis film Ip Man 3, Donnie Yen kembali memerankan Master Yip di film Ip Man 4: The Finale. Film ini merupakan sekuel terakhir dari semesta Ip Man, sekaligus laga terakhir Donnie Yen sebagai Ip Man. Rumornya, Donnie Yen tidak mau lagi memerankan sosok Master Yip karena faktor usia.
Menilik sub judulnya, film ini mengingatkan saya pada film Ip Man: The Final Fight yang diperankan oleh Anthony Chau. Dan jika dilihat dari setting ceritanya, Ip Man: The Finale menempati linimasa tepat sebelum Ip Man The Final Fight. Seri terakhir Ip Man kali ini mengambil latar waktu sekitar tahun 1964. Sebagian besar adegan berlatar Kota San Fransisco, Amerika Serikat tahun 1964.
Sama-sama laga final. Bedanya, Donnie Yen memainkan laga final Ip Man di luar negeri, sementara Anthony Chau memainkan laga final Ip Man di Hong Kong, usai kepulangan Ip Man dari Amerika Serikat.
Sinopsis Cerita Ip Man 4: The Finale
Film ini dibuka dengan kunjungan Billy, pemuda kulit hitam murid Bruce Lee ke perguruan Wing Chun milik Ip Man. Billy membawa pesan dari Bruce Lee yang mengundang gurunya ke Turnamen Karate di Amerika Serikat.
Sedikit flashback, di film Ip Man 3, Ip Man menerima kunjungan dari Xiaolong (Nama asli Bruce Lee adalah Li Xiaolong) yang ingin berguru pada Ip Man. Saat kecil, Xiaolong pernah meminta belajar kungfu pada Ip Man, namun ditolak dan disuruh kembali saat besar.
Setelah dewasa, Bruce Lee kembali namun Ip Man tetap menolaknya. Bruce Lee tidak putus asa dan berusaha meyakinkan Ip Man, bahwa dia nanti akan menjadi salah satu muridnya yang terbesar dan paling terkenal. Ip Man tetap tak bergeming meski Xiaolong sempat mempertunjukkan aksi tendangan cepatnya (khas Bruce Lee).
Singkat cerita, Bruce Lee akhirnya diterima menjadi murid Ip Man. Setelah itu, Bruce Lee pun merantau ke Amerika Serikat dan mendirikan perguruan kungfu dengan maksud menyebarkan ajaran beladiri kungfu sebagai salah satu identitas bangsa Cina.
Meski awalnya menolak undangan tersebut, Ip Man akhirnya berangkat juga ke Amerika Serikat. Tidak hanya untuk memenuhi undangan Bruce Lee, namun ada tujuan lain yakni mencari sekolah untuk putranya, Jin.
Di Amerika Serikat, Ip Man diperkenalkan dengan Master Wan, ahli beladiri Tai Chi yang juga ketua Perkumpulan Perbantuan Cina. Agar bisa menyekolahkan putranya, Ip Man butuh surat rekomendasi dari Master Wan.
Sayangnya, Master Wan tidak mau memberi surat rekomendasi karena tersinggung dengan aktivitas perguruan kungfu milik Bruce Lee yang menerima murid non Cina. Master Wan, dan juga guru kungfu lain Chinatown menganggap seni beladiri kungfu hanya boleh dipelajari oleh orang Cina saja.
Ip Man 4 Kurang Memorable
Dengan durasi 1 jam 45 menit, film ini kurang memorable dibandingkan 3 film Ip Man lainnya yang diperankan Donnie Yen. Mungkin karena film ini memang hanya menceritakan perjalanan singkat Ip Man di Amerika Serikat.
Sudah begitu, Ip Man juga harus berbagi perhatian dengan tokoh-tokoh lainnya. Selain dirinya, film ini banyak menyorot tokoh Yonah Wan, putri Master Wan yang mengalami bullying di sekolah karena warna kulitnya.Â
Juga ada Sersan Hartman (Vannes Wu), anggota US Marine asal Cina yang menjadi murid Bruce Lee. Seperti halnya Yonah, Sersan Hartman yang ingin memperkenalkan Wing Chun di kalangan tentara marinir menjadi korban pelecehan rasial yang dilakukan pimpinannya, Barton Geddas (Scott Adkins).
Faktor Aksi Beladiri Bruce Lee
Di luar tiga tokoh tersebut, pemanis utama dari film ini tentu saja terletak pada sosok Bruce Lee yang diperankan Danny Chan Kwok-Kwan.Â
Sayangnya, porsi kemunculan Bruce Lee sedikit saja, hanya muncul sekitar 8 menit saja. Meski begitu, aksi beladiri dengan tendangan cepat khas Bruce Lee menjadi salah satu adegan beladiri yang paling menarik dari film ini.
Sayangnya, kisah Ip Man dan kawan-kawan yang berupaya melawan supremasi kulit putih dan rasisme justru terkesan menutupi warisan apa saja yang telah diberikan oleh Ip Man sebagai master Wing Chun. Boleh dibilang, Ip Man 4: The Finale seperti spin off saja dengan menungganggi nama besar Ip Man.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H